Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Presiden Mulino Tanggapi Trump yang Ingin Rampas Terusan Panama

Irvan Sihombing
23/12/2024 23:17
Presiden Mulino Tanggapi Trump yang Ingin Rampas Terusan Panama
Presiden terpilih AS Donald Trump.(Media sosial X)

PRESIDEN terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Minggu (22/12) mengatakan bahwa ia akan menuntut pengembalian cepat Terusan Panama ke kepemilikan AS akibat tingginya biaya yang dikenakan untuk melintasi kanal tersebut.

Terusan Panama adalah jalur air buatan di wilayah Panama, Amerika Tengah, yang melintasi Tanah Genting Panama di titik terendah,
menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik. Terusan ini merupakan salah satu jalur transportasi paling penting di dunia.

Trump menegaskan Terusan Panama sangat penting bagi perdagangan AS, serta untuk pengerahan cepat angkatan laut AS di Samudra Atlantik dan Pasifik. Ia juga menyebutkan bahwa AS merupakan pengguna terbesar terusan tersebut, menyumbang lebih dari 72% dari total lalu lintas melalui terusan.

Presiden Panama Jose Raul Mulino mengatakan Terusan Panama sepenuhnya dimiliki oleh Panama berdasarkan perjanjian tahun 1977, dan kedaulatan negara tersebut tidak dapat dinegosiasikan,

"Setiap meter persegi Terusan Panama dan wilayah sekitarnya adalah milik Panama dan akan terus begitu. Kedaulatan dan kemerdekaan
negara kami tidak dapat dinegosiasikan," tegas Mulino.

"Perjanjian Torrijos-Carter tahun 1977 menyepakati pembubaran Zona Terusan yang lama, mengakui kedaulatan Panama dan pengalihan penuh
Terusan kepada Panama, yang diselesaikan pada 31 Desember 1999. Sebentar lagi, kami akan merayakan peringatan 25 tahun pengalihan tersebut," lanjutnya.

Menurut Mulino, ia berkomitmen untuk menjaga hubungan baik dan penuh rasa hormat dengan pemerintahan baru AS. Namun, ketika berbicara tentang terusan dan kedaulatan Panama, seluruh rakyat bersatu di bawah satu bendera, yaitu bendera Panama.

Mulino menambahkan tarif kanal bukanlah hasil dari kehendak sepihak,melainkan ditentukan secara terbuka dan transparan dengan mempertimbangkan kondisi pasar, persaingan internasional, biaya operasional, serta kebutuhan pemeliharaan dan modernisasi jalur air antar samudra tersebut.

"Dengan cara inilah kami berhasil memperluas Terusan pada tahun 2016... Terusan ini tidak berada di bawah kendali, baik langsung maupun tidak langsung, dari Tiongkok, Uni Eropa, Amerika Serikat, atau kekuatan lain mana pun," ujar dia. (Sputnik-OANA/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya