Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Pelaku usaha berharap agar calon-calon menteri di pemerintahan Prabowo Subianto bersikap professional, memiliki pengalaman dan kepemimpinan, semangat kolaboratif, dan kualitas mumpuni pada bidang yang dipimpinnya dan jauh dari sifat ego sektoral.
Sekalipun merupakan perwakilan partai politik, pebisnis berharap nantinya para menteri yang dipilih tetap mengedepankan profesionalisme. Dengan begitu, diharapkan pengabdiannya saat menjadi menteri ditujukan sepenuhnya untuk rakyat dan bukan pada partai politiknya.
“Presiden terpilih Prabowo harus selektif dalam memilih anggota kabinetnya, terlebih Kementerian yang menangani perekonomian. Diperlukan tim kabinet yang berpengalaman mengingat perekonomian global dan nasional sedang tidak baik-baik saja,” ujar Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sarman Simanjorang melalui keterangan pers, Selasa (15/10).
Baca juga : Prabowo Subianto Minta Airlangga Hartarto tetap Jaga Perekonomian
Menrut dia, diperlukan menteri yang mampu bekerjasama, menciptakan strategi dan terobosan baru menghadapi dinamika perekonomian global yang penuh ketidakpastian. Pelaku usaha juga berharap ketika nama nama menteri diumumkan mendapat respons yang positif dari pasar keuangan, indikatornya misalnya IHSG dan nilai tukar mata uang rupiah menguat.
Selain itu, tim ekonomi kabinet baru Prabowo-Gibran diharapkan mampu menjaga stabilitas ekonomi nasional ditengah tantangan global dengan memperkuat potensi ekonomi nasional. Dunia usaha merespons positif masuknya sejumlah menteri lama yang akan bergabung dikabinet Prabowo-Gibran, yang sudah teruji dan memiliki kinerja yang baik dibidangnya seperti Erick Tohir, Bahlil Lahadalia, Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, dan beberapa nama lainnya.
Sarman mengatakan, pelaku usaha berharap para menteri nantinya dapat bergerak cepat merespons dinamika ekonomi global dan nasional seperti antisipasi perlambatan perdagangan dan investasi lintas negara dan pergerakan modal antar negara.
Baca juga : Tidak Maslah Kabinet Gemuk, Asal Diisi Orang Terbaik dan Profesional
Kemudian para menteri di bidang ekonomi juga diharapkan mampu segera mengatasi persoalan dalam negeri seperti pengendalian deflasi yang terjadi dalam lima bulan terakhir, turunnya daya beli masyarakat, angka penganguran yang saat ini menembus 7,2 juta, penduduk miskin yang sampai bulan Maret 2024 diangka 9,03% setara 25,33 juta orang dan pertumbuhan ekonomi 2024 yang ditargetkan diangka 5%.
“Target pertumbuhan ekonomi triwulan III dan IV 2024 diharapkan berada di angka 5%, mengingat pertumbuhan ekonomi triwulan II 2024 sebesar 5,05% dan triwulan I 2024 sebesar 5,11%,” tutur Sarman.
Kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang mewajibkan belanja pemerintah dan BUMN mengutamakan produk dalam negeri juga diharapkan tetap dilanjutkan. Itu supaya belanja negara tersebut akan berputar dalam negeri untuk meningkatkan produktivitas berbagai industri dan UMKM di seluruh Indonesia.
Menyoal jumlah kabinet yang gemuk dan diperkirakan 46 pos Kementerian, kata Sarman, itu sepenuhnya dapat dipahami pelaku usaha selama keputusan tersebut memang dirasa perlu oleh presiden terpilih. “Dengan catatan, jangan sampai memperpanjang mata rantai birokrasi yang memperlambat pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha. Dunia usaha berharap kabinet Probowo-Gibran adalah kabinet yang kompak, serasi, sevisi, searah dan jauh dari praktik korupsi,” pungkas dia. (Z-11)
Presiden Prabowo secara rutin memberikan imbauan kepada para menterinya untuk menjaga kekompakan dan koordinasi dalam pemerintahan.
WACANA reshuffle atau perombakan Kabinet Merah Putih pada momen enam bulan pemerintahan menjadi hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto.
Tujuannya guna mengevaluasi kinerja setiap departemen dan menentukan siapa yang akan lanjut menjabat sejalan dengan prioritas pemerintahannya.
Jika pemerintahan Prabowo ke depan ingin berjalan efektif, salah satu rumusnya harus memperbanyak para pembantunya di kabinet yang berkategori Mr Clean.
Idrus membeberkan, kader Golkar yang menjabat sebagai menteri dan wakil menteri menjalankan tugas dengan baik sesuai dengan konsep kekaryaan.
Meski cukup banyak yang berasal dari politisi, namun Prabowo tetap membutuhkan dari kalangan profesional.
Para menteri ini dinilai memiliki kejelasan arah kebijakan, tata kelola yang efisien, serta gaya kepemimpinan yang responsif dan komunikatif.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati akhirnya memberi komentar terkait dirinya yang diisukan mundur dari Kabinet Merah Putih. Ia mengatakan tetap bekerja.
Jika pemerintah tetap melakukan efisiensi, maka kementerian atau lembaga yang disasar adalah sektor nonteknis atau tidak terkait pelayanan publik
Ultimatum Prabowo itu senada dengan sigi yang dilakukan Kedia Kopi terkait persepsi publik terhadap 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran.
Waktu satu tahun akan lebih adil diterapkan bagi para menteri, karena setidaknya mereka dapat mencoba memperbaiki kinerjanya
HINGGA hari kedua pembukaan pemesanan tiket mudik Lebaran 2015, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatatpenjualan tiket kereta api sebanyak 397.815 buah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved