Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Dari Palestina hingga Apartheid: Contoh Pelanggaran HAM di Berbagai Negara

Gemma R Zaneta
10/12/2024 10:18
Dari Palestina hingga Apartheid: Contoh Pelanggaran HAM di Berbagai Negara
Ilustrasi--Warga Palestina melihat kerusakan di sebuah sekolah yang hancur dihantam serangan udara Israel di Jalur Gaza.(AFP/Eyad BABA)

HAK Asasi Manusia (HAM) adalah prinsip yang menjunjung dan melindungi martabat setiap individu. HAM mengatur cara manusia hidup berdampingan dalam masyarakat, hubungan mereka dengan negara, serta tanggung jawab negara terhadap warga negaranya.

Setiap orang di seluruh dunia berhak atas HAM, yang bersifat melekat dan tidak dapat dicabut atau dirampas. Namun, masih banyak kasus pelanggaran HAM yang terjadi, merampas hak-hak yang seharusnya dilindungi. Meskipun HAM adalah hak dasar manusia, dalam praktiknya sering terjadi penindasan dan pelanggaran, yang mengakibatkan banyak korban jiwa.

Berikut ini beberapa contoh kasus pelanggaran HAM di dunia internasional, di antaranya:

Konflik Palestina-Israel

Konflik wilayah antara Israel dan Palestina telah berlangsung selama bertahun-tahun. Akibat dari konflik ini, Israel kerap melancarkan serangan ke Palestina, yang menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa.

Korban tidak hanya berasal dari kalangan militer, tetapi juga warga sipil, termasuk perempuan, anak-anak, hingga para relawan hal ini merupakan salah satu pelanggaran HAM. 

Palestina terus berjuang untuk mendapatkan pengakuan sebagai negara dari PBB. Namun, meskipun Palestina telah memperoleh pengakuan tersebut, serangan dari Israel masih berlanjut dan dikecam oleh masyarakat internasional sebagai bentuk pelanggaran terhadap kemanusiaan.

Etnik Rohingya (Myanmar)

Rohingya adalah kelompok etnik Indo-Arya yang berasal dari wilayah Rakhine, Myanmar. Pelanggaran HAM yang dialami etnik ini terjadi akibat banyaknya pembantaian terhadap komunitas Muslim Rohingya.

Peristiwa ini menuai kecaman dari dunia internasional karena dianggap sebagai bentuk diskriminasi berbasis agama, mengingat mereka merupakan kelompok minoritas yang berbeda dari mayoritas.

Pemerintahan Adolf Hitler (Jerman)

Adolf Hitler adalah seorang politisi Jerman yang memimpin Partai Nazi dan menjabat sebagai kanselir, sekaligus kepala eksekutif de facto negara tersebut.

Selama masa kekuasaannya di Jerman, terjadi pembantaian besar-besaran dan pemusnahan terhadap kaum Yahudi.

Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi kebencian Hitler terhadap kaum Yahudi. Salah satunya adalah pengaruh Revolusi Rusia dan keyakinannya bahwa kondisi ekonomi Jerman yang memburuk disebabkan oleh keberadaan kaum Yahudi, yang ia pandang sebagai ras yang berbeda dari orang Jerman asli.

Politik Apartheid (Afrika Selatan)

Politik Apartheid merupakan kebijakan diskriminasi berdasarkan warna kulit yang diterapkan di Afrika Selatan. Kebijakan ini baru dihapuskan pada 1994, memberikan hak asasi manusia yang sama bagi semua ras.

Apartheid dimulai pada 1948 setelah Partai Nasional de Boer memenangkan pemilu dan memberlakukan sistem ini melalui undang-undang, yang menguntungkan minoritas kulit putih.

Pada 1950, populasi Afrika Selatan secara resmi dikelompokkan menjadi tiga kategori ras: Bantu (kulit hitam Afrika), kulit putih, dan kulit berwarna lainnya. 

Selain itu, ada juga kategori tambahan yang mencakup penduduk keturunan Asia, sebagian besar berasal dari India dan Pakistan.

Selama masa berlakunya Apartheid, 80% wilayah Afrika Selatan dikuasai oleh warga kulit putih. Sementara itu, warga kulit hitam dipaksa tinggal di daerah termiskin yang dikenal sebagai homelands. Pemisahan ras juga diterapkan di berbagai fasilitas umum, memperkuat ketidakadilan sosial yang terjadi.

Pemerintahan Benito Mussolini (Italia)

Italia memiliki tokoh politik terkenal pada masa Perang Dunia II, yaitu Benito Mussolini. Selama masa pemerintahannya, banyak peperangan terjadi di Eropa dan Afrika, yang mengakibatkan banyak korban jiwa.

Mussolini dan Adolf Hitler menandatangani Pakta Baja sebagai tanda aliansi antara Italia dan Jerman. 

Pada 1939, Perang Dunia II dimulai dengan invasi Jerman ke Polandia. Awalnya, Italia tidak langsung terlibat, tetapi mengamati serangkaian kemenangan Jerman sebelum memutuskan bergabung.

Pada 1940, Mussolini memerintahkan serangan ke Prancis Selatan, yang diikuti dengan invasi ke Yunani di tahun yang sama. 

Pasukan Italia juga terlibat dalam konflik melawan Inggris di kawasan Afrika Timur dan Utara.

Namun, kekuatan Italia mulai melemah seiring dengan kemunduran Jerman, hingga akhirnya Mussolini dilumpuhkan dan dieksekusi pada 1945.

Kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terus terjadi menunjukkan bahwa perjuangan untuk melindungi martabat setiap individu masih menjadi tantangan global. HAM, yang seharusnya menjadi hak dasar setiap manusia tanpa pengecualian, kerap dilanggar melalui berbagai bentuk diskriminasi, kekerasan, dan penindasan.

Dengan memperkuat pemahaman tentang pentingnya HAM dan terus berupaya menegakkan keadilan, kita dapat menciptakan dunia yang lebih damai, setara, dan menghormati hak-hak dasar semua manusia. (berbagai sumber/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya