Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEKITAR 51% orang Belanda meyakini terjadi apartheid di Israel dan wilayah Palestina yang dijajah. Temuan ini berasal dari survei Belanda yang dilakukan oleh I&O Research untuk organisasi perdamaian PAX. Hanya 6% yang tidak setuju.
Penelitian tersebut, menurut siaran pers PAX, menunjukkan bahwa sebagian besar orang Belanda menganggap Israel dan Hamas bertanggung jawab atas berlanjutnya konflik, menentang pembangunan dan perluasan permukiman ilegal Israel, dan mengharapkan pemerintah Belanda mengambil tindakan yang sesuai.
"Gambaran tentang orang Belanda memandang situasi di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki belum pernah diberikan sebelumnya. Meskipun banyak orang hanya memiliki pengetahuan terbatas tentang situasi tersebut, hasilnya sangat mengejutkan karena menunjukkan kesenjangan yang sangat besar antara kebijakan pemerintah Belanda dan pendapat berbagai kalangan penduduk Belanda. Menurut survei, rakyat Belanda ingin pemerintah mengambil sikap tegas terhadap pelanggaran HAM," kata Anna Timmerman, Direktur Jenderal PAX, sebagaimana dilansir kantor berita Palestina, Wafa.
Baca juga: Iran Yakin Dua Ilmuwannya Mati Diracun Israel lewat Makanan
Hasil survei menunjukkan bahwa separuh penduduk Belanda (51%) merasa ada apartheid di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki dan hanya 6% berpendapat tidak demikian. Proporsi yang lebih besar, 61%, menganggap Israel sepenuhnya atau sebagian besar bertanggung jawab atas fakta bahwa konflik terus berlanjut. Sekitar 60% juga melihat Hamas sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab atas hal ini.
Anna Timmerman mengatakan, "Temuan penting bahwa kaum muda khususnya cenderung melihat Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab, lebih daripada Hamas dan Otoritas Palestina."
Kebanyakan orang berpikir Israel harus berhenti membangun dan memperluas permukiman. Sebesar 56% setuju dengan pernyataan ini dan hanya 6% tidak setuju.
Selain pandangan tentang tanggung jawab dan apartheid, responden juga dimintai pendapatnya tentang kebijakan pemerintah Belanda tentang Israel dan Palestina. Hal ini menunjukkan bahwa banyak orang Belanda menginginkan pemerintah mengubah posisinya. Mayoritas (54% dan 57%) menginginkan pemerintah mengambil sikap yang lebih tegas terhadap pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel dan Hamas masing-masing. Hanya sebagian kecil (11% dan 8%) yang tidak setuju.
Baca juga: Uni Eropa Cairkan Dana yang Diblokir untuk Palestina
Selanjutnya, 38% orang Belanda berpikir pemerintah harus menjatuhkan sanksi kepada Israel jika terus membangun dan memperluas permukiman. Persentase ini meningkat menjadi 44% ketika ditunjukkan bahwa pemukiman itu ilegal menurut hukum internasional. Cuma 18% tidak setuju. Terakhir, 40% orang Belanda merasa pemerintah Belanda harus berhenti bekerja sama dengan produsen senjata Israel dan 15% tidak setuju dengan pernyataan ini.
Hasilnya, kata siaran pers tersebut, menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah tampaknya tertinggal dari pandangan rakyat Belanda. Setengah dari semua orang Belanda, misalnya, berpikir ada apartheid dan ingin pemerintah berbuat lebih banyak untuk mencegah pelanggaran hak asasi manusia dan pemukiman ilegal di daerah tersebut. Dengan hasil ini, PAX meminta pemerintah Belanda untuk mengambil tindakan lebih dan memperbarui posisinya. (OL-14)
Sejumlah pesepak bola dan atlet lainnya juga mengunggah pesan solidaritas bagi warga Palestina yang tinggal di wilayah Sheikh Jarrah, Jerusalem Timur.
"Doa saya untuk mereka yang tidak dapat merayakan dengan damai hari ini," kata pemain Fenerbahce itu.
Pogba dan Diallo, keduanya beragama Islam, mengibarkan bendera itu sebagai dukungan untuk Palestina, saat Old Trafford diisi sekitar 10 ribu pendukung.
Penggemar sepak bola Israel pada Rabu (10/8) menemukan negara mereka tidak ada dalam daftar FIFA terkait negara-negara anggota menjelang kompetisi Piala Dunia.
Pihak Palestina tak keberatan dengan kehadiran Timnas sepak bola Israel di Indonesia pada ajang Piala Dunia U-20.
Produsen pakaian olahraga asal Jerman, Puma, akan mengakhiri kesepakatan sponsorship dengan tim sepak bola nasional Israel dalam keputusan yang diambil sebelum dimulainya perang di Gaza.
Menurut Otoritas Barang Antik Israel (IAA), temuan itu diidentifikasi sebagai konstruksi kerajaan periode Kuil Pertama (abad 10-6 SM) serta yang paling indah dan mengesankan hingga saat ini.
Orang Yahudi pada periode Romawi itu dianggap tidak tinggal di pertanian di luar desa atau kota.
Pemain Israel-Arab itu didatangkan Al-Nasr dari klub Tiongkok Guangzhou R & F seharga 2,5 juta euro.
Kerja sama tersebut menjadi kesepakatan pertama yang dilakukan antara negara Arab dan negara Yahudi.
Bagi Skotlandia, dua kekalahan beruntun membuat mereka tersingkir dari puncak klasemen Grup B2 disalip Rep Ceko yang menang 2-0 atas Slovakia.
Seorang anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Nahyan, menandatangani perjanjian kemitraan senilai US$92 juta pada Senin dengan pemilik klub, Moshe Hogeg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved