Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sandera Hamas Berharap Donald Trump Bisa Membebaskannya dari Tawanan

Irvan Sihombing
01/12/2024 15:32
Sandera Hamas Berharap Donald Trump Bisa Membebaskannya dari Tawanan
Ilustrasi situasi di Gaza, Palestina.(Al Jazeera)

SEORANG sandera Israel berkewarganegaraan Amerika Serikat (AS) Eden Alexander meminta Presiden terpilih Donald Trump untuk segera membebaskannya dari penyanderaan Hamas. Hal itu dia sampaikan melalui video yang dirilis sayap militer Hamas, Brigadir Al-Qassam.

"Kepada Presiden Trump, saya adalah seorang warga negara Amerika-Israel yang saat ini ditahan di Jalur Gaza. Sebagai seorang Amerika, saya selalu percaya pada kekuatan Amerika Serikat dan sekarang saya mengirimkan pesan saya," kata Eden Alexander.

Video pada Sabtu (30/11) itu menampilkan juga situasi di Jalur Gaza. Menurut Alexander, Trump perlu menggunakan pengaruhnya dan kekuatan penuh Amerika Serikat untuk bernegosiasi demi kebebasan para sandera yang sedang ditawan Hamas.

"Setiap hari di sini terasa seperti keabadian, dan rasa sakit dalam diri kami semakin tumbuh dari hari ke hari. Tolong jangan buat kesalahan yang sama seperti yang telah dilakukan (Presiden AS) Joe Biden," tambahnya.

Senjata yang dikirimkan Biden, lanjutnya, kini membunuh para sandera dan pengepungan yang tidak sah kini membuat kelaparan. Alexander menyampaikan bahwa dia tidak ingin berakhir mati.

Dalam pesan untuk kepala otoritas pemerintahan Israel Benjamin Netanyahu, Alexander mengatakan dirinya mendengar Netanyahu akan memberikan 5 juta dolar AS (Rp79,2 miliar) kepada siapa pun yang membawa para sandera kembali hidup-hidup.

"Seorang perdana menteri seharusnya melindungi warganya dan tentaranya, tetapi Anda telah mengabaikan kami," ucapnya.

Tel Aviv menahan lebih dari 10 ribu warga Palestina di penjara-penjaranya. Sementara itu, diperkirakan ada 101 sandera Israel di Gaza. Hamas mengumumkan bahwa puluhan sandera tewas akibat serangan udara acak Israel.

Tahun kedua genosida di Gaza semakin mendapat kecaman internasional dengan pejabat dan institusi melabeli serangan-serangan dan pemblokiran pengiriman bantuan sebagai upaya yang disengaja untuk menghancurkan suatu populasi. (Anadolu/Ant/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya