Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KELOMPOK pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas, mengatakan pada Rabu (6/11) bahwa pemerintahan yang akan datang dari pemenang pemilihan presiden Amerika Serikat Donald Trump harus bekerja serius untuk menghentikan perang di Jalur Gaza. Donald Trump harus mendengarkan suara publik mengenai agresi Israel di Gaza.
Pernyataan tersebut muncul setelah sebuah laporan muncul yang mengeklaim Trump meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyelesaikan konflik tersebut sebelum ia dilantik pada 20 Januari jika ia memenangkan pemilihan. Trump akhirnya menang atas Wakil Presiden Kamala Harris.
Hamas mengatakan, "Mengingat hasil awal yang menunjukkan Donald Trump menang dalam pemilihan presiden AS," mereka percaya bahwa ia, "Diharuskan untuk mendengarkan suara-suara yang telah disuarakan oleh publik AS selama lebih dari setahun mengenai agresi (Israel) di Jalur Gaza."
Pemerintahan Trump yang akan datang harus, "Bekerja serius untuk menghentikan perang genosida dan agresi terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, menghentikan agresi terhadap saudara kami rakyat Libanon, berhenti memberikan dukungan militer dan perlindungan politik kepada entitas Zionis, dan untuk mengakui hak-hak sah rakyat kami," Hamas menambahkan dilansir dari The New York Post.
Hamas juga mengatakan, "Pemerintahan AS yang baru harus menyadari bahwa rakyat Palestina akan terus melawan pendudukan (Israel) yang penuh kebencian dan tidak akan menerima jalan apa pun yang mengurangi hak-hak mereka yang sah atas kebebasan, kemerdekaan, penentuan nasib sendiri, dan pembentukan negara Palestina yang merdeka dengan Jerusalem sebagai ibu kotanya."
Seorang sumber dari Times of Israel mengatakan bahwa Trump awalnya memberikan pesan kepada Netanyahu tentang mengakhiri perang ketika pemimpin Israel itu mengunjunginya di Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, pada Juli.
Pemerintahan Biden-Harris sebagian besar mendukung Israel, meskipun Gedung Putih telah berbicara menentang operasi militer Pasukan Pertahanan Israel (IDF) baru-baru ini. Pada Oktober, Presiden Biden menuntut gencatan senjata sesaat sebelum Israel melancarkan operasi militer di Libanon. (Z-2)
IRAN menganggap senjata nuklir tidak manusiawi dan dilarang secara agama. Memiliki senjata nuklir dapat menempatkan Teheran dalam posisi yang lebih rapuh.
AMERIKA Serikat tidak terima dengan kebijakan Republik Islam Iran yang resmi memutus hubungan kerja sama nuklir dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
PERANG 12 hari (13-25 Juni) antara Iran versus Israel-AS telah berakhir dengan 'gencatan senjata'.
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Menghadapi kenyataan adanya perang Iran-Israel saat ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum melihat adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu (28/6) menyebut kasus korupsi yang menjerat pemimpin Israel Benjamin Netanyahu sebagai perburuan penyihir politik.
PEMIMPIN Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengeluarkan pernyataan keras dalam tanggapan pertamanya setelah Amerika Serikat membantu langsung Israel dengan ikut mengebom Iran.
EMPAT belas pesawat kargo yang penuh dengan peralatan militer tiba di Israel di tengah konflik yang kian memanas di Timur Tengah.
AMERIKA Serikat (AS) telah memindahkan pesawat tempur dan kapal perang ke wilayah Timur Tengah guna memperkuat pertahanan terhadap potensi serangan Iran.
Ketika melawat empat hari (13-16 Mei) ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab, Trump menyatakan warga Palestina di Gaza akan dideportasi ke Libia.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan kunjungan ke tiga negara kaya minyak di Timur Tengah, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved