Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Rusia-Iran Prihatin Pertempuran di Suriah Meningkat

Irvan Sihombing
01/12/2024 12:59
Rusia-Iran Prihatin Pertempuran di Suriah Meningkat
Ilustrasi pemberontak Suriah(MIDDLE EAST EYE)

MENTERI Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan keprihatinan atas peningkatan pertempuran di Suriah. Ia pun telah menelepon Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi pada Sabtu (30/11) guna membahas situasi di negara tersebut

Kementerian Luar Negeri Rusia (Kemlu Rusia) menyatakan kedua menlu sepakat situasi di Suriah perlu segera ditinjau secara komprehensif dalam kerangka format Astana. Keduanya juga sepakat untuk mengintensifkan upaya bersama dalam menstabilkan situasi di Suriah.

"Selama pembicaraan, kedua pihak menyatakan keprihatinan yang luar biasa atas peningkatan berbahaya pada situasi di Suriah sehubungan dengan serangan teroris oleh kelompok bersenjata di Provinsi Aleppo dan Idlib," kata Kemlu Rusia.

Kemlu Rusia juga menegaskan kembali dukungan bagi kedaulatan dan integritas wilayah Suriah.

Hal senada disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran perihal dukungan kuat pada kedaulatan nasional dan integritas wilayah Suriah, serta mendukung pemerintah dan tentara negara itu dalam memerangi kelompok teroris.

Kemlu Iran dalam pernyataannya mengatakan kedua diplomat sepakat bahwa pembahasan perkembangan di Suriah harus dilakukan dalam format Astana tiga pihak termasuk Turki.

"Mereka menyatakan perlunya mempertimbangkan masalah ini dalam kerangka proses Astana dan perlunya koordinasi antara Iran, Rusia, dan Turki tiga negara penjamin (format Astana)," kata Kemlu Iran melalui Telegram.

Format perundingan Astana diluncurkan pada 2017, dengan melibatkan Rusia, Iran, Turki sebagai negara penjamin proses penyelesaian krisis Suriah.

Format itu juga mencakup perwakilan pemerintah dan oposisi Suriah, Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta Yordania, Libanon, dan Irak sebagai negara pengamat.

Di sisi lain, Araghchi juga menyebut peningkatan aktivitas kelompok teroris di Suriah sebagai bagian dari rencana AS-Israel untuk mengacaukan stabilitas Asia Barat. (Sputnik-OANA/Ant/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya