Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Gencatan Senjata Permanen Israel-Hizbullah Disepakati

Ferdian Ananda Majni
27/11/2024 10:48
Gencatan Senjata Permanen Israel-Hizbullah Disepakati
Serangan Israel di Lebanon.(Dok. Youtube Al Jazeera)

GENCATAN senjata permanen antara Israel dan Hizbullah Lebanon dijadwalkan pada Rabu (27/11). Kesepakatan gencatan senjata resmi disepakati setelah konflik selama setahun antara negara Yahudi dan kelompok yang didukung Iran tersebut.

Presiden Joe Biden mengumumkan kesepakatan yang ditengahi oleh Prancis dan AS tersebut.

“Berdasarkan kesepakatan yang dicapai hari ini, efektif pada pukul 04.00 waktu setempat, pertempuran di perbatasan Lebanon-Israel akan berakhir,” kata Biden di Rose Garden Gedung Putih.

Perjanjian itu dirumuskan untuk menjadi penghentian permusuhan secara permanen.

“Apa yang tersisa dari Hizbullah dan organisasi lainnya tidak akan diizinkan, saya tekankan, tidak akan diizinkan untuk kembali mengancam keamanan Israel," lanjutnya.

Negara-negara tetangga di Timur Tengah saling serang sejak Oktober 2023, setelah Israel melancarkan kampanye militer pembalasan yang luas di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan teror di Israel yang dilakukan oleh kelompok militan Palestina Hamas.

“Selama 60 hari ke depan, tentara Lebanon dan pasukan keamanan negara akan mengerahkan dan mengambil kendali wilayah mereka sendiri,” kata Biden.

“Dan selama 60 hari ke depan, Israel akan secara bertahap menarik sisa pasukannya," paparnya

“Warga sipil di kedua belah pihak akan segera dapat kembali ke komunitas mereka dengan aman, dan mulai membangun kembali rumah mereka, sekolah mereka, pertanian mereka, bisnis mereka dan kehidupan mereka,” ujar presiden Biden.

Sebelumnya pada Selasa (26/11), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia mendukung perjanjian gencatan senjata yang telah disampaikan ke Kabinetnya untuk disetujui.

“Gencatan senjata memungkinkan kita untuk fokus pada ancaman Iran,” kata Netanyahu.

“Kami akan menuntaskan pemusnahan Hamas, pemulangan semua sandera, dan pemulangan penduduk wilayah utara," tambahnya.

Biden mengatakan Amerika Serikat tidak berencana mengerahkan pasukan Amerika ke Libanon Selatan.

“Ini konsisten dengan komitmen saya kepada rakyat Amerika untuk tidak mengerahkan pasukan AS dalam konflik ini,” katanya.

"Sebaliknya, kami, bersama Prancis dan negara-negara lain, akan memberikan bantuan yang diperlukan untuk memastikan kesepakatan ini dilaksanakan secara penuh dan efektif,” sebutnya.

Hizbullah mengaitkan perperangannya dengan solidaritas terhadap warga sipil Palestina, sementara Israel menyebut hak untuk membela diri.

Konflik lintas batas telah meningkat sejak musim panas, ketika Israel melancarkan serangan udara yang menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada akhir September, kemudian dilanjutkan dengan invasi darat pada 1 Oktober.

Permusuhan terus berlanjut pada hari Selasa di tengah tawaran diplomatik, dengan juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengumumkan  bahwa Israel secara ekstensif menyerang sasaran Hizbullah di Beirut.

Sementara itu, Hizbullah melancarkan serangan rudal terhadap kamp pelatihan infanteri di Shavei Tzion di Israel Utara

Kepada utusan khusus PBB untuk Lebanon, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz menyerukan penegakan hukum yang efektif dari PBB jika gencatan senjata diterapkan.

Dia memperingatkan bahwa Israel akan bertindak dan memberikan ancaman apa pun, kapan pun dan di mana pun dan setiap rumah di Libanon Selatan yang dibangun kembali akan dihancurkan, setiap persenjataan dan organisasi kelompok militan akan diserang.

"Setiap upaya penyelundupan senjata akan digagalkan, dan setiap ancaman terhadap pasukan kami atau warga Israel akan segera dihancurkan," ujarnya.

Padahal upaya diplomatik telah banyak diserukan oleh komunitas internasional, yang juga berulang kali mendesak diakhirinya serangan di Jalur Gaza untuk mengendalikan krisis kemanusiaan yang semakin meningkat.

Sebelumnya, Israel dan Hamas telah melakukan gencatan senjata selama kurang lebih seminggu pada November 2023. (CNBC/Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya