Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pemimpin G20: Lakukan Gencatan Senjata di Gaza, Akhiri Perang Ukraina

Ferdian Ananda Majni
19/11/2024 15:24
Pemimpin G20: Lakukan Gencatan Senjata di Gaza, Akhiri Perang Ukraina
Suasana saat KTT G20.(www.g20.org)

PEMIMPIN G20 mendukung gencatan senjata di Gaza, Libanon dan diakhirinya perang di Ukraina. Hal tersebut terungkap dalam KTT G20 ke-19 yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil, Selasa (19/11/2024).

para pemimpin dari 20 negara ekonomi teratas dunia mendukung gencatan senjata komprehensi di Gaza dan Libanon serta menyambut baik semua inisiatif konstruktif untuk mengakhiri perang serta mencapai perdamaian abadi di Ukraina.

Mereka menyampaikan keprihatinan mendalam mengenai situasi kemanusiaan yang sangat buruk di wilayah pesisir Palestina yang terkepung. Para pemimpin G20, dalam deklarasi bersama setelah menyatakan dukungan penuh terhadap gencatan senjata di Gaza dan Libanon menekankan kebutuhan mendesak untuk memperluas aliran bantuan kemanusiaan.

"Memperkuat perlindungan warga sipil dan menuntut pencabutan semua hambatan terhadap penyediaan bantuan kemanusiaan dalam skala besar," kata deklarasi bersama para pemimpin G20.

Pernyataan tersebut menjadi penting, di tengah upaya genosida Israel di Gaza memasuki tahun kedua dan Tel Aviv telah memperluas serangannya ke Libanon.

Perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 43.900 orang dan melukai hampir 104.000 lainnya. Tel Aviv juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.

Menyoroti penderitaan kemanusiaan dan dampak negatif perang, para pemimpin G20 menegaskan hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri.

“Kami menegaskan kembali komitmen teguh kami terhadap visi solusi dua negara di mana Israel dan Negara Palestina hidup berdampingan secara damai dalam batas-batas yang aman dan diakui, konsisten dengan hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan,” tambah deklarasi tersebut.

Ketika perang Rusia-Ukraina telah melampaui 1.000 hari sejak Februari 2022, para pemimpin G20 juga menyoroti penderitaan manusia dan dampak negatif perang terhadap ketahanan pangan dan energi global, rantai pasokan, stabilitas keuangan makro, inflasi, serta pertumbuhan ekonomi.

Namun, para pemimpin menyambut baik semua inisiatif yang relevan dan konstruktif yang mendukung perdamaian yang komprehensif, adil, dan tahan lama, menjunjung tinggi semua tujuan dan prinsip Piagam PBB untuk meningkatkan hubungan bertetangga yang damai, bersahabat, dan hubungan baik antar negara.

Perubahan iklim
Meskipun berkomitmen kembali untuk mewujudkan dunia yang bebas senjata nuklir, para pemimpin G20 menyadari bahwa krisis perubahan iklim berdampak pada dunia, dan memberikan beban yang tidak proporsional kepada kelompok termiskin serta negara yang sudah berada dalam situasi rentan.

“G20 sangat cocok untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut melalui kerja sama internasional dan dorongan politik yang sangat dibutuhkan,” kata deklarasi tersebut.

Seruan
Para pemimpin G20 juga menyerukan peningkatan kerja sama Dewan Keamanan PBB untuk menjangkau keterwakilan wilayah dan kelompok yang kurang terwakili serta tidak terwakili. Deklarasi tersebut secara khusus menyoroti perlunya perwakilan dari Afrika, Asia-Pasifik, Amerika Latin, dan Karibia.

“Kami berjanji untuk mereformasi Dewan Keamanan melalui reformasi transformatif yang menyelaraskannya dengan realitas dan tuntutan abad ke-21, menjadikannya lebih representatif, inklusif, efisien, efektif, demokratis dan akuntabel, serta lebih transparan.” (Anadolu/fer)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya