Lagi, AS Veto Resolusi PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza

Wisnu Arto Subari
21/11/2024 06:06
Lagi, AS Veto Resolusi PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza
Sidang DK PBB.(Al Jazeera)

AMERIKA Serikat (AS) pada Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata dalam perang Israel di Gaza. AS menuduh anggota dewan secara sinis menolak upaya mencapai kompromi.

Dewan yang beranggotakan 15 orang itu memberikan suara pada resolusi yang diajukan oleh 10 anggota tidak tetapnya dalam pertemuan yang menyerukan gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen dan secara terpisah menuntut pembebasan sandera.

Hanya AS yang memberikan suara menentang, menggunakan hak vetonya sebagai anggota tetap dewan untuk memblokir resolusi tersebut.

Seorang pejabat senior AS, yang memberi pengarahan kepada wartawan dengan syarat anonimitas sebelum pemungutan suara, mengatakan AS hanya akan mendukung resolusi yang secara eksplisit menyerukan pembebasan sandera segera sebagai bagian dari gencatan senjata.

"Seperti yang telah kami nyatakan berkali-kali sebelumnya, kami tidak dapat mendukung gencatan senjata tanpa syarat yang tidak menyerukan pembebasan sandera segera," kata pejabat itu.

Kampanye Israel selama 13 bulan di Gaza telah menewaskan hampir 44.000 orang dan mengungsikan hampir seluruh penduduk daerah kantong itu setidaknya sekali. Kampanye itu diluncurkan sebagai respons terhadap serangan oleh pejuang pimpinan Hamas yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang di Israel pada 7 Oktober 2023.

Menjelang pemungutan suara, Inggris mengajukan bahasa baru yang akan didukung AS sebagai kompromi, tetapi ditolak, kata pejabat AS itu.

Beberapa dari 10 anggota dewan terpilih (E10) lebih tertarik untuk mendorong veto AS daripada berkompromi pada resolusi itu, kata pejabat itu, menuduh Rusia dan Tiongkok mendorong para anggota itu.

"Tiongkok terus menuntut bahasa yang lebih kuat dan Rusia tampaknya berusaha keras dengan 10 anggota (terpilih)," kata pejabat itu. "Hal ini sungguh melemahkan narasi bahwa ini merupakan refleksi organik dari E10 dan ada beberapa pendapat bahwa beberapa anggota E10 menyesalkan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas penyusunan tersebut membiarkan prosesnya dimanipulasi untuk sesuatu yang kami anggap sebagai tujuan sinis." (Al Arabiya/Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya