Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Trump Naikkan Tarif Tambahan ke Meksiko, Kanada, Tiongkok

Ferdian Ananda Majni
26/11/2024 17:01
Trump Naikkan Tarif Tambahan ke Meksiko, Kanada, Tiongkok
Donald Trump.(Al Jazeera)

PRESIDEN terpilih Donald Trump berencana mengenakan tarif tambahan untuk semua barang yang masuk ke Amerika Serikat (AS) dari Tiongkok sebesar 10% dan 25% dari Meksiko dan Kanada. Pengumuman Trump telah mengguncang pasar internasional dan memberikan indikasi paling jelas bahwa ia bermaksud menerapkan kebijakan ekonomi America First.

Dalam unggahan di jaringan Truth Social miliknya pada Senin (25/11), Trump mengeklaim bahwa Tiongkok gagal memenuhi janji untuk menerapkan hukuman mati bagi para pengedar fentanil. "Obat-obatan mengalir masuk ke negara kita, sebagian besar melalui Meksiko, dalam jumlah yang belum pernah terlihat," tulisnya.

"Sampai mereka menghentikannya, kami akan mengenakan tarif tambahan 10% pada produk-produk mereka yang masuk ke Amerika Serikat, di luar tarif tambahan lain," lanjut Trump.

Dalam unggahan lain, Trump juga berjanji akan mengenakan tarif 25% pada semua produk dari Meksiko dan Kanada dan menegaskan akan menandatangani perintah eksekutif pada hari pertama pemerintahannya.

"Baik Meksiko dan Kanada memiliki hak dan kekuasaan mutlak untuk dengan mudah menyelesaikan masalah yang telah lama bergejolak ini," jelas Trump.

"Dengan ini kami menuntut mereka menggunakan kekuatan ini dan sampai mereka menggunakan kekuatan ini, inilah saatnya bagi mereka untuk membayar harga yang sangat mahal!" tambahnya.

Namun demikian, belum jelas tarif yang diusulkan Trump akan menjadi tambahan atau justru tarif yang ia usulkan saat kampanye.

Selama kampanye pemilihannya, Trump mengatakan ia akan mengenakan tarif sebesar 60% atau lebih pada impor barang-barang Tiongkok dan menyarankan ia dapat mengenakan tarif sebesar 1.000% atau lebih tinggi pada kendaraan yang diimpor dari Meksiko.

"Perwakilan Tiongkok mengatakan kepada saya bahwa mereka akan menerapkan hukuman maksimal, yaitu hukuman mati, bagi setiap pengedar narkoba yang tertangkap melakukan hal ini. Namun sayangnya, mereka tidak pernah menindaklanjutinya dan narkoba mengalir ke negara kita, sebagian besar melalui Meksiko, pada tingkat yang belum pernah terjadi," kata Trump.

Pernyataan Trump memicu reaksi pasar. Peso Meksiko terdepresiasi lebih dari 1%. Dolar Kanada turun sekitar 0,5%. Yuan juga mengalami penurunan di pasar luar negeri.

Sebagian besar indeks saham utama Asia melemah. Nikkei 225 Jepang memimpin penurunan dengan 1,59% pada pukul 14.00 waktu setempat.

Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Kanada Chrystia Freeland mengatakan Kanada dan AS memiliki hubungan yang paling kuat dan paling dekat, terutama dalam hal perdagangan dan keamanan perbatasan.

"Kanada menempatkan prioritas tertinggi pada keamanan perbatasan dan integritas perbatasan kita bersama. Hubungan kita saat ini seimbang dan saling menguntungkan, khususnya bagi pekerja Amerika," kata Freeland dalam pernyataan yang tidak secara langsung merujuk pada ancaman tarif Trump.

"Saat ini, Kanada membeli lebih banyak dari Amerika Serikat dibandingkan gabungan Tiongkok, Jepang, Prancis, dan Inggris," jelasnya.

Freeland menambahkan bahwa pihak berwenang AS dan Kanada bekerja keras untuk menghentikan momok fentanil yang berasal dari Tiongkok dan negara-negara lain. "Minyak Kanada penting untuk pasokan energi dalam negeri AS," sebutnya.

Perdana Menteri Ontario Doug Ford mengatakan tarif yang diusulkan akan melemahkan pekerja dan pekerjaan di kedua negara. "Pemerintah federal perlu menanggapi situasi di perbatasan kita dengan serius. Kami memerlukan pendekatan dan respons dari Tim Kanada dan kami memerlukannya sekarang," kata Ford dalam postingannya di X.

Sementara itu, Canadian Broadcasting Corporation, lembaga penyiaran nasional Kanada, menggambarkan pengumuman Trump sebagai ancaman paling parah terhadap Kanada dalam beberapa tahun terakhir.

Kedutaan Besar Tiongkok di Washington, DC mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang akan memenangkan perang dagang antara kedua pihak. "Mengenai masalah tarif AS terhadap Tiongkok, Tiongkok percaya bahwa kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS bersifat saling menguntungkan," kata juru bicara Liu Pengyu dalam suatu pernyataan.

Usulan Trump berpotensi menimbulkan dampak besar terhadap perdagangan internasional, meskipun Partai Republik telah melontarkan ancaman serupa di masa lalu tanpa menindaklanjutinya. Menteri Keuangan yang dipilih Trump, Scott Bessent, menggambarkan tarif sebagai alat yang berguna untuk memperkuat kepemimpinan presiden ketika bernegosiasi dengan negara lain.

"Tarif dapat menyebabkan inflasi lebih tinggi di AS yang berarti The Fed akan kesulitan menurunkan suku bunganya," kata Gary Ng, ekonom senior untuk Asia Pasifik di Natixis di Hong Kong kepada Al Jazeera, merujuk pada bank sentral AS.

"Oleh karena itu, implikasi langsungnya ialah dolar akan tetap kuat dan bank sentral global akan kesulitan untuk melonggarkan kebijakan kecuali mereka menerima depresiasi mata uang. Hal ini positif bagi pertumbuhan AS dalam jangka pendek tetapi berdampak buruk bagi negara-negara lain di dunia," tambahnya.

Jika diterapkan, tarif yang diusulkan presiden terpilih terhadap Meksiko dan Kanada, khususnya, akan menimbulkan pertanyaan tentang masa depan Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA), yakni perjanjian perdagangan bebas telah ditandatangani oleh Trump yang sebagian besar mempertahankan ketentuan tersebut.

"Sepertinya perubahan tarif Trump dapat mengakhiri NAFTA karena ini perjanjian perdagangan bebas antara AS, Kanada, dan Meksiko," pungkas Tim Harcourt, kepala ekonom di Institute for Public Policy and Governance di University of Technology Sydney kepada Al Jazeera. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya