Turki dan 52 Negara Desak DK PBB Hentikan Pasokan Senjata ke Israel

Ferdian Ananda Majni
04/11/2024 10:17
Turki dan 52 Negara Desak DK PBB Hentikan Pasokan Senjata ke Israel
Ilustrasi.(123 RF)

TURKI bersama dengan 52 negara dan dua organisasi internasional telah menyurati Dewan Keamanan PBB untuk mendesak DK segera bertindak guna menghentikan aliran senjata dan amunisi ke Israel.

Surat yang berisi seruan untuk penghentian pasokan senjata ke Israel, telah diserahkan kepada PBB pada 1 November lalu.

“Kita harus menegaskan kembali dalam setiap kesempatan bahwa menjual senjata ke Israel sama saja dengan terlibat dalam genosida,” kata Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan dalam konferensi pers di Djibouti, Minggu.

Dia menyatakan otoritas Israel yang dipimpin Benjamin Netanyahu telah menjadi ancaman global. Sehingga ia mendesak semua negara untuk mencegah Israel mengabaikan hukum internasional.

"Ada genosida di Gaza. Niat Netanyahu adalah untuk sepenuhnya menghilangkan solusi dua negara dengan menggunakan segala cara yang mungkin,” sebutnya.

Dia menegaskan bahwa Netanyahu sedang mencoba untuk memperluas konflik ke wilayah lain, khususnya Libanon, ia menggarisbawahi perlunya tindakan kolektif untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut terhadap hukum internasional oleh Israel.

Fidan juga menyatakan dukungan penuh Turki kepada negara-negara Afrika yang menyuarakan hati nurani global. Apalagi dengan peran Afrika Selatan sebagai ujung tombak, dengan mengajukan kasus genosida terhadap Israel di Mahkamah Internasional.

“Perubahan yang tak terelakkan ini akan terjadi di bawah kepemimpinan negara-negara Afrika, yang diabaikan oleh sistem internasional saat ini,” tegas Fidan.

Dia menekankan bahwa tatanan internasional global saat ini harus berubah karena tidak mampu menyelesaikan ketidakadilan yang terjadi dalam sejarah dan malah mereproduksi ketidakadilan tersebut

"Transformasi yang tak terelakkan ini akan terjadi di bawah kepemimpinan negara-negara Afrika, yang diabaikan oleh sistem internasional saat ini," lanjutnya. (Anadolu/Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya