Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

AS-Korsel Desak Korut Tarik Pasukan dari Rusia

Dhika Kusuma Winata
31/10/2024 19:14
AS-Korsel Desak Korut Tarik Pasukan dari Rusia
Seorang tentara Korea Selatan berjaga di dekat fasilitas militer dekat zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea di Paju pada 11 Juni 2024.(AFP)

AMERIKA Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) mendesak Korea Utara (Korut) menarik pasukan yang dikerahkan membantu Rusia untuk berperang melawan Ukraina. Hal itu untuk mencegah eskalasi situasi di Ukraina. 

Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin seusai pertemuan dengan Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Yong-hyun di Pentagon, Virginia, Rabu (30/10) waktu setempat. 

AS terus memantau dinamika tersebut. Korut diperkirakan mengirim 10.000 personel Korut ke Rusia. Menurut Austin, sebagian telah bergerak mendekati Ukraina dan dilengkapi dengan seragam serta peralatan milik Rusia. 

"Saya semakin khawatir bahwa (Kremlin) berencana untuk menggunakan tentara Korea Utara ini untuk mendukung operasi tempur Rusia di Wilayah Kursk Rusia, dekat perbatasan dengan Ukraina," kata Austin melansir laman DOD AS. 

"(Presiden Rusia Vladimir) Putin telah melakukan upaya besar untuk mendapatkan senjata dari (Korea Utara) dan Iran. Beralih ke negara paria seperti Korea Utara untuk mendapatkan pasukan hanya menggarisbawahi betapa besar masalah yang dihadapinya," imbuh Austin. 

AS bakal mengumpulkan sekutunya untuk berusaha mencegah Rusia memanfaatkan tentara Korut berperang di Ukraina. AS dan Korea Selatan juga akan memperkuat aliansi untuk melindungi keamanan semenanjung Korea. 

Menteri Pertahanan Korsel Kim Yong-hyun juga mendesak Korut membatalkan pengerahan pasukan untuk Rusia. Pihak Korsel khawatir dengan kerja sama Korut dan Rusia. 

"Kami mengutuk dengan sekeras-kerasnya, kerja sama militer yang melanggar hukum antara Korea Utara dan Rusia, yang secara langsung melanggar tatanan berbasis aturan melalui pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia," kata Kim.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya