Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Kedaulatan pangan menjadi masalah hidup dan mati di Jalur Gaza, Palestina. Pasalnya, Israel tak hanya berperang tetapi juga menghancurkan kemampuan warga Palestina untuk bertahan hidup akibat kelaparan.
Bagi Yousef Abu Rabee, 24, pertanian mengalir dalam darahnya. Pemuda asal Beit Lahia itu menjadi dikenal karena membangun ladang di tengah reruntuhan di Gaza Utara.
Youssef bertani sejak usia yang sangat muda. Namun, selama setahun terakhir, banyak petani di Gaza harus meninggalkan tanah, tanaman, dan cara hidup mereka karena pengeboman Israel dan perintah evakuasi. Dia pun membuat pertanian di antara puing-puing.
Hampir semua orang di Gaza menjadi amat tergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup. Jumlahnya pun sedikit karena tak semua diizinkan masuk oleh Israel.
Youssef dengan misi mulia bersama sudara dan temannya membantu warga yang kelaparan turut menjadi target dan korban genosida Israel. Pekan lalu, dia tewas dalam serangan pesawat nirawak di dekat lokasi pembibitan di Beit Lahia.
Beberapa hari sebelum terbunuh, dia sempat mengunggah video pendek di akun Instagram-nya yang menggambarkannya bersembunyi di jalan sempit karena ditembaki tentara Israel saat membagikan parsel makanan.
Setelah pengumuman kematiannya, video Youssef menjadi jauh lebih viral. Banyak pesan penghormatan kepadanya yang gigih menanam meskipun Israel mengepung dan menghancurkan Gaza.
Ladangnya juga sempat dibom dua kali. Dia selamat dari serangan pertama tetapi yang kedua kalinya tidak tertolong.
"Saya tidak berharap untuk berumur panjang karena saya melakukan apa yang paling membuat penjajah marah," katanya dalam wawancara kepada TRT World sebelum kematiannya.
Youssef lahir dengan tradisi keluarga bertani. Dia juga seorang insinyur pertanian. Meskipun pertanian keluarganya hancur, termasuk fasilitas rumah kaca hidroponik yang telah menjadi eksperimen pribadinya, Youssef tetap bertahan untuk menanam sayuran bagi warga Gaza.
"Di Beit Lahia, kami berhasil menanam zucchini, mentimun, dan molokhia, yang membantu memenuhi sebagian kebutuhan dasar kami," kata Youssef.
"Itu proyek pribadi saya untuk mengurangi biaya pertanian tradisional. Namun perang menghapus segalanya." imbuhnya.
Dia membagikan bibit tanaman kepada masyarakat di Gaza agar berladang secara mandiri. Prinsip yang dipegangnya yaitu kehidupan harus terus bertahan bahkan di tempat yang sangat hancur sekalipun.
"Kami berhasil memenuhi sebagian kebutuhan dasar kami," katanya.
Sebelum serangan Israel dimulai tahun lalu, Youssef sedang menempuh pendidikan bidang pertanian di Universitas Al-Azhar di Kota Gaza yang kini telah menjadi puing-puing.
Pada 8 Oktober 2023, pengeboman hebat memaksa keluarganya mengungsi dari Beit Lahia ke kamp pengungsi Jabalia dan kemudian ke Kota Gaza. Keluarganya berpindah-pindah sampai 10 kali. (Z-2)
Aksi ini merupakan bagian dari program Global March yang didukung oleh negara-negara Maghrib seperti Tunisia, Algeria, Libya, dan Maroko.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
Mantan kontraktor keamanan GHF mengaku kepada BBC, ia menyaksikan rekan-rekannya menembaki warga Palestina.
Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese, menyebut serangan Israel di Jalur Gaza sebagai salah satu bentuk genosida paling brutal dalam sejarah modern
TURKI menolak keras seruan politisi Israel dan kabinet Negeri Zionis itu untuk menganeksasi Tepi Barat Palestina.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
SATU kafe tepi laut di Gaza yang dikenal luas karena menyediakan koneksi internet publik dan sering menjadi tempat berkumpul jurnalis, aktivis, serta mahasiswa, menjadi sasaran Israel.
HAMPIR 100.000 warga Palestina tewas dalam perang genosida Israel di Jalur Gaza. Ini mewakili sekitar 4% dari populasi wilayah tersebut. Harian Israel Haaretz mengatakan itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved