Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Persatuan Cendekiawan Muslim: Serangan Israel ke Iran Ancam Konflik Lebih Luas

Ferdian Ananda Majni
27/10/2024 15:17
Persatuan Cendekiawan Muslim: Serangan Israel ke Iran Ancam Konflik Lebih Luas
Serangan Israel ke Iran.(Al Jazeera)

PERSATUAN Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) mengutuk serangan Israel menjelang fajar terhadap Iran. IUMS menyebutnya sebagai tindakan kriminal yang mengancam akan memicu konflik regional yang lebih luas.

Kelompok tersebut mempertanyakan serangan memalukan yang dilakukan komunitas internasional dalam menghadapi tirani entitas Zionis dan mendesak negara-negara Islam serta masyarakat untuk segera mengambil tindakan guna melawan agresi tersebut.

Sementara Uni Eropa mendesak pemerintah Islam dan internasional untuk mengambil tindakan tegas dan segera untuk mencegah bencana kemanusiaan yang membahayakan perdamaian dan keamanan internasional.

Sebelumnya, Israel menyerang sasaran militer di Iran dengan serangan udara menjelang fajar pada Sabtu sebagai pembalasan atas rentetan rudal balistik yang ditembakkan Republik Islam ke Israel awal bulan ini. 

Ini pertama kali militer Israel menyerang Iran secara terbuka. Militer Israel mengatakan pesawatnya menargetkan fasilitas yang digunakan Iran untuk menembakkan rudal ke Israel serta lokasi rudal permukaan-ke-udara.

Yang terpenting, tidak ada indikasi bahwa situs minyak atau nuklir Iran diserang. 

Iran bersikeras bahwa serangan tersebut hanya menyebabkan kerusakan terbatas dan media pemerintah Iran meremehkan serangan tersebut. 

Secara keseluruhan, langkah-langkah tersebut menunjukkan setidaknya untuk saat ini bahwa kedua negara berusaha menghindari eskalasi yang lebih serius.

Namun, serangan tersebut berisiko mendorong musuh bebuyutan tersebut semakin dekat ke perang habis-habisan di saat meningkatnya kekerasan di Timur Tengah. Kelompok-kelompok militan yang didukung oleh Iran sudah berperang dengan Israel.

Setelah serangan udara tersebut, Kementerian Luar Negeri Iran mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa pihaknya menganggap dirinya berhak dan berkewajiban untuk membela diri dari tindakan agresi asing. 

Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi mengatakan Iran tidak punya batasan dalam membela kepentingannya dan menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk Israel atas serangan tersebut.

Namun pada Sabtu (26/10) malam, militer Iran mengeluarkan pernyataan hati-hati yang menyatakan bahwa gencatan senjata dalam serangan darat Israel di Gaza dan Libanon akan mengalahkan kemungkinan serangan balasan.

Kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah Iran mengatakan empat orang tewas. Semua disebabkan oleh pertahanan udara militer. 

Militer Iran mengatakan serangan itu menargetkan pangkalan militer di provinsi Ilam, Khuzestan, dan Teheran. Namun pasukan paramiliter Garda Revolusi, yang mengawasi persenjataan rudal balistik Iran, hanya diam, sehingga menimbulkan pertanyaan ada tidaknya serangan di pangkalan mereka.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian,  menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas dan memperingatkan terhadap serangan di masa depan. "Musuh-musuh Iran harus tahu bahwa orang-orang pemberani ini berdiri tanpa rasa takut dalam mempertahankan tanah mereka dan akan menanggapi setiap kebodohan dengan bijaksana dan cerdas," tulisnya dalam suatu pernyataan yang dikirim ke X.

Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada wartawan bahwa Israel telah memberinya peringatan sebelum serangan tersebut dan sepertinya mereka tidak menyerang apa pun kecuali sasaran militer. Pemerintahannya mendapat jaminan dari Israel pada pertengahan Oktober bahwa mereka tidak akan menyerang fasilitas nuklir dan instalasi minyak. 

Kepala Badan Energi Atom Internasional mengatakan fasilitas nuklir Iran tidak terkena dampaknya. "Saya harap ini akhirnya," pungkas Biden. (TRT World/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya