Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PEMIMPIN Iran Ayatollah Ali Khamenei dikabarkan telah memerintahkan militer untuk bersiap menghadapi perang jika Israel menyerang.
Dengan mengutip sejumlah sumber anonim di Iran, New York Times melaporkan bahwa skala serangan balasan Iran akan bergantung pada tingkat keparahan yang ditimbulkan oleh serangan Israel.
Pemimpin Besar Iran Ayatullah Ali Khamenei telah memerintahkan militer mempersiapkan rencana untuk melakukan aksi balasan jika Iran melancarkan serangan, menurut surat kabar AS itu pada Kamis (24/10).
Jika serangan Israel menimbulkan kerusakan dan korban jiwa secara signifikan, Iran akan membalas, kata sejumlah pejabat Iran. Namun jika hanya mengenai target-target militer, serangan Israel itu kemungkinan tidak akan memicu eskalasi yang lebih besar.
Khamenei mengatakan serangan balasan tidak bisa dihindari jika Israel menyasar infrastruktur penting atau pejabat tinggi Iran.
Sebagai aksi balasan, Iran dapat meluncurkan hingga 1.000 rudal, meningkatkan serangan lokal oleh kelompok-kelompok pro-Iran, dan menghambat pasokan energi yang melewati Teluk Persia dan Selat Hormuz.
Pada 1 Oktober, Iran melakukan serangan rudal besar-besaran ke Israel--serangan kedua dalam sejarah--dan menyebutnya sebagai tindakan membela diri.
Israel mengeklaim bahwa sebagian besar dari sekitar 180 rudal yang diluncurkan Iran itu berhasil dicegat. Tidak ada warga mereka yang tewas dalam serangan tersebut.
Menurut Iran, rudal-rudal yang mereka luncurkan mengenai sasaran militer Israel. Di lain pihak, Israel mengaku kerusakan yang ditimbulkan minimal dan bertekad untuk membalas serangan Iran itu. (Ant/Z-2)
SERANGAN mendadak Israel terhadap Iran selama 12 hari pada Juni lalu tak hanya mengejutkan dunia internasional tetapi juga membuka tabir kerentanan serius dalam sistem keamanan.
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
SERANGAN mendadak Israel terhadap Iran selama 12 hari pada Juni lalu tak hanya mengejutkan dunia internasional tetapi juga membuka tabir kerentanan serius dalam sistem keamanan.
HINGGA menjelang dua tahun sejak serangan yang dilakukan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, belum ada tanda-tanda situasi di Timur Tengah akan kembali damai dan stabil.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel berusaha membunuhnya dengan menyerang wilayah tempat ia sedang mengadakan pertemuan.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengungkap bahwa dirinya menjadi sasaran upaya pembunuhan oleh Israel selama konflik 12 hari antara kedua negara yang terjadi pada pertengahan Juni lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved