Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kelompok HAM Israel Tegaskan Ada Pembersihan Etnis di Gaza Utara

Wisnu Arto Subari
24/10/2024 09:29
Kelompok HAM Israel Tegaskan Ada Pembersihan Etnis di Gaza Utara
Anak Palestina melawan tank Israel.(Instagram)

KELOMPOK hak asasi manusia Israel B'Tselem menuduh Israel memanfaatkan perhatian dunia yang teralihkan untuk melakukan pembersihan etnis di Gaza utara.⁠ B'Tselem ialah salah satu kelompok hak asasi manusia paling terkemuka di Israel dan secara khusus merilis laporan delapan halaman pada Januari 2021 yang menyebutnya sebagai negara apartheid.⁠

Dalam pernyataan yang diterbitkan pada Selasa (22/10), kelompok tersebut mengatakan Israel bermaksud menggusur paksa penduduk Gaza utara dan melakukan sesuatu yang disebutnya sebagai beberapa kejahatan paling serius berdasarkan hukum perang.⁠

Dikatakan bahwa ratusan ribu orang menderita kelaparan, penyakit tanpa akses ke perawatan medis, dan pengeboman serta tembakan yang tiada henti. Israel juga dicap memisahkan mereka dari dunia.⁠

Sejak 5 Oktober, Jalur Gaza utara telah berada di bawah pengepungan Israel yang hampir total. Hampir tidak ada makanan, air bersih, atau pasokan medis yang masuk.

B'Tselem mengatakan Israel memanfaatkan fakta bahwa perhatian global telah teralihkan untuk mengubah realitas di lapangan secara permanen. ⁠ B'Tselem menambahkan bahwa kamp pengungsian tempat warga Palestina mencari perlindungan juga telah menjadi sasaran Israel. ⁠

"Beberapa kesaksian yang muncul dari Gaza utara menggambarkan mayat-mayat berjejer di jalan, kelaparan, air minum tidak tersedia, dan warga sipil terbunuh saat bom dijatuhkan di rumah mereka tanpa peringatan atau saat mereka melarikan diri untuk menyelamatkan diri."⁠

Minggu lalu, media Israel melaporkan bukti bahwa rencana untuk membersihkan Gaza utara secara etnis dan membunuh atau membuat kelaparan warga Palestina yang tersisa sedang berlangsung.

Pada Selasa, dalam segmen di Channel 12 Israel, kepala analis politik penyiar tersebut, Amit Segal, mengatakan, "Kita dapat terus menyangkal bahwa yang terjadi ialah implementasi dari Rencana Jenderal yaitu mengosongkan jalur tersebut, membuat para teroris kelaparan, melenyapkan mereka, menangkap mereka."⁠

B'Tselem mengatakan bahwa masyarakat internasional telah menunjukkan ketidakberdayaan total selama setahun terakhir dalam menghentikan serangan Israel terhadap warga sipil. ⁠ 

"Sekarang, ketika semakin jelas bahwa Israel bermaksud menggusur paksa penduduk Gaza utara dengan melakukan beberapa kejahatan paling serius menurut hukum perang, negara-negara di dunia harus mengambil tindakan," katanya. ⁠(MEE/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya