Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KELOMPOK hak asasi manusia Israel B'Tselem menuduh Israel memanfaatkan perhatian dunia yang teralihkan untuk melakukan pembersihan etnis di Gaza utara. B'Tselem ialah salah satu kelompok hak asasi manusia paling terkemuka di Israel dan secara khusus merilis laporan delapan halaman pada Januari 2021 yang menyebutnya sebagai negara apartheid.
Dalam pernyataan yang diterbitkan pada Selasa (22/10), kelompok tersebut mengatakan Israel bermaksud menggusur paksa penduduk Gaza utara dan melakukan sesuatu yang disebutnya sebagai beberapa kejahatan paling serius berdasarkan hukum perang.
Dikatakan bahwa ratusan ribu orang menderita kelaparan, penyakit tanpa akses ke perawatan medis, dan pengeboman serta tembakan yang tiada henti. Israel juga dicap memisahkan mereka dari dunia.
Sejak 5 Oktober, Jalur Gaza utara telah berada di bawah pengepungan Israel yang hampir total. Hampir tidak ada makanan, air bersih, atau pasokan medis yang masuk.
B'Tselem mengatakan Israel memanfaatkan fakta bahwa perhatian global telah teralihkan untuk mengubah realitas di lapangan secara permanen. B'Tselem menambahkan bahwa kamp pengungsian tempat warga Palestina mencari perlindungan juga telah menjadi sasaran Israel.
"Beberapa kesaksian yang muncul dari Gaza utara menggambarkan mayat-mayat berjejer di jalan, kelaparan, air minum tidak tersedia, dan warga sipil terbunuh saat bom dijatuhkan di rumah mereka tanpa peringatan atau saat mereka melarikan diri untuk menyelamatkan diri."
Minggu lalu, media Israel melaporkan bukti bahwa rencana untuk membersihkan Gaza utara secara etnis dan membunuh atau membuat kelaparan warga Palestina yang tersisa sedang berlangsung.
Pada Selasa, dalam segmen di Channel 12 Israel, kepala analis politik penyiar tersebut, Amit Segal, mengatakan, "Kita dapat terus menyangkal bahwa yang terjadi ialah implementasi dari Rencana Jenderal yaitu mengosongkan jalur tersebut, membuat para teroris kelaparan, melenyapkan mereka, menangkap mereka."
B'Tselem mengatakan bahwa masyarakat internasional telah menunjukkan ketidakberdayaan total selama setahun terakhir dalam menghentikan serangan Israel terhadap warga sipil.
"Sekarang, ketika semakin jelas bahwa Israel bermaksud menggusur paksa penduduk Gaza utara dengan melakukan beberapa kejahatan paling serius menurut hukum perang, negara-negara di dunia harus mengambil tindakan," katanya. (MEE/Z-2)
AS menghentikan semua visa kunjungan bagi warga Jalur Gaza sambil menunggu peninjauan yang lengkap dan menyeluruh.
ISRAEL dituding sedang melancarkan kampanye sistematis untuk membasmi keberadaan umat Kristen di Palestina.
RIBUAN warga Israel kembali turun ke jalan pada Minggu (17/8) menuntut diakhiri perang di Jalur Gaza, Palestina.
BADAN PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) kembali menyerukan tindakan mendesak menyusul kematian anak-anak akibat kelaparan di Jalur Gaza.
Keputusan Indonesia meningkatkan langkah bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Jalur Gaza didasari dengan semakin mendesaknya tuntutan aksi konkret akibat kekejaman Zionis Israel.
MENTERI Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan pihaknya telah menyiapkan daftar personel polisi Palestina yang akan menjalani pelatihan di Mesir dan Yordania.
MENTERI Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty pada Senin (18/8) menegaskan penolakannya terhadap pernyataan resmi Israel terkait konsep Israel Raya
Rekaman audio mantan Kepala Intelijen Militer Israel, Aharon Haliva, bocor ke publik. Ia menyebut kematian puluhan ribu warga Palestina di Gaza sebagai sesuatu yang “diperlukan”.
Menlu Mesir Badr Abdelatty menolak ide pemindahan warga Gaza. Ia menegaskan pengusiran massal Palestina adalah garis merah.
Hamas menyatakan setuju dengan proposal terbaru gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.
Israel memberikan izin khusus kepada Indonesia untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui jalur udara (airdrop) ke Gaza.
RIBUAN warga Israel turun ke jalan pada Minggu (17/8) memprotes kebijakan PM Benjamin Netanyahu dan menyerukan diakhirinya perang di Gaza serta mendesak pembebasan para sandera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved