Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Putin dan Erdogan Bahas PLTN dan Pusat Gas di Sela-sela BRICS

Ferdian Ananda Majni
23/10/2024 14:54
Putin dan Erdogan Bahas PLTN dan Pusat Gas di Sela-sela BRICS
Ilustrasi.(123 RF)

PEMBANGUNAN pembangkit listrik baru dan pusat gas di Turki akan menjadi bagian dari pembicaraan yang dibahas oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan, Rabu (23/10).

Mengutip sumber diplomatik, kantor berita Rusia RIA melaporkan bahwa pembicaraan tersebut, yang diadakan di sela-sela KTT BRICS di Kota Kazan, Rusia selatan, mungkin juga mencakup beberapa instruksi konkrit lebih lanjut mengenai rencana tersebut.

“Sangat mungkin bahwa para pemimpin akan memberikan instruksi mereka kepada departemen terkait untuk mengembangkan proyek-proyek ini,” RIA mengutip sumber tersebut.

Dilaporkan sejumlah pemimpin dunia berkumpul di Rusia pada hari Selasa (22/10) untuk menghadiri pembukaan pertemuan puncak kelompok BRICS.

KTT ini merupakan pertemuan terbesar di Rusia sejak Rusia memerintahkan pasukan masuk ke Ukraina dan terjadi ketika Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha menunjukkan bahwa upaya Barat untuk mengisolasi Moskow selama serangan dua setengah tahun telah gagal.

Pemimpin Tiongkok Xi Jinping, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dijadwalkan untuk menghadiri pertemuan puncak tersebut, yang diselenggarakan di kota Kazan pada tanggal 22 hingga 24 Oktober. 

Moskow telah menjadikan perluasan kelompok BRICS, singkatan dari anggota inti Brazil, Rusia, India, Tiongkok dan Afrika Selatan sebagai pilar kebijakan luar negerinya.

Isu-isu utama dalam agenda tersebut mencakup gagasan Putin mengenai sistem pembayaran yang dipimpin BRICS untuk menyaingi SWIFT, jaringan keuangan internasional yang terputus dari bank-bank Rusia pada tahun 2022, serta meningkatnya konflik di Timur Tengah.

Kremlin menyebut pertemuan itu sebagai kemenangan diplomatik yang akan membantunya membangun aliansi untuk menantang hegemoni Barat. (Alarabiya/Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik