Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Berbagai Reaksi Pemimpin Barat Sikapi Kematian Pemimpin Hamas Yahya Sinwar

Ferdian Ananda Majni
18/10/2024 16:13
Berbagai Reaksi Pemimpin Barat Sikapi Kematian Pemimpin Hamas Yahya Sinwar
Yahya Sinwar.(Al Jazeera)

PELBAGAI tanggapan pemimpin dunia Barat merespons kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar setelah dibunuh oleh militer Israel.

Presiden AS Joe Biden mengatakan kematian Sinwar menandai momen kelegaan bagi warga Israel sekaligus memberikan peluang untuk masa depan Jalur Gaza, Palestina, tanpa kelompok tersebut berkuasa. 

"Yahya Sinwar ialah hambatan tak teratasi untuk mencapai semua tujuan itu. Hambatan itu kini tidak ada lagi. Namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," kata Biden dalam pernyataannya. 

Wakil Presiden AS Kamala Harris menyebut terbunuhnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh Israel sebagai langkah kemajuan menuju penghapusan ancaman yang ditimbulkan Hamas terhadap Israel, setelah Israel mengonfirmasi telah membunuh pemimpin kelompok militan tersebut. 

"Hari ini, Israel mengonfirmasi bahwa Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, telah meninggal dan keadilan telah ditegakkan serta Amerika Serikat, Israel, dan seluruh dunia menjadi lebih baik sebagai hasilnya," kata Harris kepada wartawan di Milwaukee, Wisconsin.

"Sinwar bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan orang tak berdosa, termasuk korban 7 Oktober dan sandera yang tewas di Gaza. Hari ini, saya hanya bisa berharap keluarga korban Hamas merasakan kelegaan," ujar Harris.

Harris menegaskan kematian Sinwar sebagai kesempatan untuk mengakhiri perang di Gaza. "Keadilan telah ditegakkan," tembah Harris kepada wartawan. 

Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan bahwa kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar secara signifikan melemahkan kekuatan Hamas di Jalur Gaza. "Kematian (Sinwar) jelas melemahkan Hamas secara signifikan," kata von der Leyen kepada wartawan di Brussels.

Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, menanggapi bahwa Sinwar sebagai seorang pembunuh kejam dan teroris serta menuntut Hamas segera membebaskan semua tawanan yang disandera.

Presiden Emmanuel Macron menyerukan pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza setelah Israel mengklaim telah membunuh Sinwar. "Yahya Sinwar ialah orang utama yang bertanggung jawab atas serangan teroris dan tindakan biadab pada 7 Oktober," tulis Macron di platform X.

Sekjen NATO Mark Rutte mengatakan kepada wartawan di konferensi pers di Brussels bahwa jika ia meninggal, dia tidak patut dikenang. "Saya pribadi tidak akan merindukannya," sebutnya.

"Tampaknya pemimpin militer Hamas telah terbunuh dan saya yakin bahwa dari sudut pandang ini Israel mungkin telah melakukan pembelaan diri terhadap teroris Hamas," Kata Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani. "Saya berharap hilangnya pemimpin Hamas akan mengarah pada gencatan senjata di Gaza," sebutnya.

"Saya, sebagai salah satu pihak, tidak akan berduka atas kematian seorang pemimpin teror seperti Sinwar, seseorang yang bertanggung jawab atas serangan teror pada 7 Oktober," kata Menteri Pertahanan Inggris Raya, John Healey.

Healey menambahkan serangan Israel di Israel selatan tahun lalu tidak hanya memicu hari paling gelap dan paling mematikan bagi orang-orang Yahudi sejak Perang Dunia Kedua, "Tetapi juga telah dipicu sejak lebih dari setahun konflik dan tingkat korban sipil Palestina yang tidak dapat ditoleransi," pungkasnya. (TRT World/CNBC/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya