Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dibom Israel, Libanon Ajukan Pengaduan Resmi ke PBB

Wisnu Arto Subari
04/10/2024 11:06
Dibom Israel, Libanon Ajukan Pengaduan Resmi ke PBB
Libanon dibom Israel.(Al Jazeera)

LIBANON pada Kamis (3/10) mengajukan pengaduan resmi ke Dewan Keamanan dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres atas serangan Israel ke wilayahnya yang melanggar batas demarkasi Blue Line (pemisah antara Libanon dan Israel).

Pernyataan dari misi permanen Libanon untuk PBB, yang disiarkan oleh kantor berita resmi negara itu, menyatakan bahwa pengaduan tersebut mengecam agresi Israel terhadap kedaulatan Libanon dan serangan pasukannya ke dalam perbatasan Libanon sejak malam 1 Oktober.

Israel meluncurkan operasi darat di Libanon selatan. Beberapa pejabat mengatakan bahwa operasi itu untuk membangun zona penyangga keamanan yang akan berlangsung selama beberapa pekan. Tentara Israel kemudian mengumumkan kematian prajurit pertamanya selama serangan darat tersebut.

Baca juga : Serangan Darat Israel ke Libanon, PBB Ingatkan Resolusi Dewan Keamanan 1701

Pada Kamis, Hizbullah melaporkan bahwa mereka berhasil menggagalkan enam upaya penyusunan oleh Israel di Libanon selatan. Misi Libanon menyatakan bahwa Israel melanggar batas demarkasi Blue Line yang ditetapkan pada 2000 dan mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang diadopsi pada 2006. 

Resolusi tersebut menuntut penghentian penuh permusuhan antara Libanon dan Israel dan pembentukan zona antara Blue Line dan Sungai Litani yang bebas dari kelompok bersenjata kecuali Angkatan Bersenjata Libanon dan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL). 

Pengaduan tersebut mencatat bahwa Israel telah mengerahkan pasukan militer, tank, dan kendaraan lapis baja di sepanjang perbatasan selatan Libanon. Pasukan Zionis itu juga menargetkan warga sipil, pekerja bantuan, dan jurnalis, serta secara membabi buta menembaki kota-kota dan desa-desa dengan lebih dari 8.570 serangan. 

Baca juga : 100 Ribu Warga Tinggalkan Libanon ke Suriah

Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran sejak 23 September terhadap yang mereka sebut sebagai sasaran Hizbullah di seluruh wilayah Libanon yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 1.100 korban, menurut Kementerian Kesehatan Libanon.

Serangan udara tersebut merupakan eskalasi dalam konflik yang telah berlangsung selama setahun antara Israel dan kelompok perlawanan Libanon sejak dimulainya serangan brutal Tel Aviv ke Jalur Gaza yang menewaskan hampir 41.800 korban, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak serangan Hamas tahun lalu.

Sedikitnya 1.974 korban sejak saat itu telah tewas di Libanon, lebih dari 9.384 luka-luka, dan 1,2 juta orang mengungsi, menurut pihak berwenang. 

Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Libanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas. (Ant/Z-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya