Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Ribuan Orang Tuntut Kenaikan Gaji dan Pencabutan Reformasi Pensiun

Cahya Mulyana
03/10/2024 11:14
Ribuan Orang Tuntut Kenaikan Gaji dan Pencabutan Reformasi Pensiun
Para demonstran juga berbaris melawan pemerintahan baru dan kelompok sayap kanan.(Anadolu)

RIBUAN demonstran turun ke jalan di ibu kota Prancis, Paris, dan kota-kota lain pada Selasa (1/10), untuk menuntut pencabutan reformasi pensiun Presiden Emmanuel Macron, gaji yang lebih tinggi, dan peningkatan standar hidup mereka.

Mereka juga memprotes keputusan Macron untuk menunjuk Michel Barnier sebagai perdana menteri. Pensiun dan upah menjadi inti tuntutan dalam hampir 250 protes di Prancis atas seruan Konfederasi Umum Buruh (CGT), Federation Syndicale Unitaire (FST), dan serikat pekerja Solidaires.

Berkumpul di Lapangan Denfert-Rochereau, mereka berbaris menuju Lapangan Bastille, menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap kebijakan pemerintah baru yang condong ke arah paling kanan.

Baca juga : Sebuah Gedung di Paris Terbakar

"Kami mengecam cara Macron mengabaikan pemungutan suara demokratis yang berlangsung pada bulan Juni. Dalam hal perawatan kesehatan dan layanan sosial, kondisinya memburuk dari tahun ke tahun," kata Ramon Villa, sekretaris Federasi Kesehatan Sosial Selatan, dilansir Anadolu, Kamis (3/10).

“Kebijakan yang sebenarnya justru menguntungkan orang kaya, mereka yang punya uang, para rentenir, sehingga merugikan kesengsaraan rakyat,” imbuh Villa.

Sekitar 2.700 orang berpartisipasi dalam protes di Bordeaux dan 6.000 di Lyon, menurut CGT. Berbicara kepada Anadolu, Franck, anggota serikat SYPAP-FSU di Paris, menyatakan penentangannya terhadap kebijakan pemerintah, yang menurutnya anti-sosial.

Baca juga : Pastry Khas Paris yang Wajib Dicoba 

“Presiden Macron tidak menghormati hasil suara pada pemilu terakhir,” katanya.

Para demonstran menekankan perlunya mempertimbangkan peningkatan gaji, pencabutan reformasi pensiun, dan pembiayaan layanan publik yang lebih baik.

Sambil memegang bendera Palestina, yang lain menyerukan diakhirinya perang Israel-Hamas dan gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan Lebanon sementara tentara Israel terus membom warga sipil.

Baca juga : Rompi Es Jadi Alat Bantu Atlet Olimpiade Melawan Gelombang Panas di Paris

Protes itu terjadi saat Barnier memberlakukan kebijakan penghematan di Majelis Nasional dan mengajukan sejumlah seruan kepada kubu kanan ekstrem. Kubu kiri bermaksud untuk memberikan suara serempak untuk mengecam pemerintah minggu depan.

Biro Majelis Nasional pada tanggal 17 September menganggap dapat diterima usulan resolusi untuk memulai proses pemakzulan terhadap Macron.

RUU tersebut akan diperiksa pada tanggal 2 Oktober oleh Komite Hukum, pelapor teks, Anggota Parlemen Hijau Jeremie Iordanoff, mengumumkan dalam siaran pers. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya