Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MILITER Israel memastikan bahwa rudal-rudal balistik yang diluncurkan dari Iran pada Selasa (1/10) malam berhasil menghantam pangkalan udaranya. Namun mereka menekankan bahwa tidak ada kerugian yang ditimbulkan pada fungsi Angkatan Udara Israel.
Rudal tersebut hanya menimbukan kerusakan gedung perkantoran dan area pemeliharaan lainnya di pangkalan tersebut. Sumber militer melaporkan tidak ada cedera akibat serangan tersebut. Semua dampak rudal di pangkalan udara dianggap ringan, berarti tidak ada kerugian yang ditimbulkan pada operasi Angkata Udara Israel (IAF) yang berkelanjutan.
"Tidak ada kerusakan yang terjadi pada jet tempur, drone, pesawat lain, amunisi dan infrastruktur penting," kata sumber militer.
Baca juga : Berapa Jenis Rudal yang Dimiliki Iran dan Bagaimana Strategi Israel untuk Menangkalnya?
Menyoroti ketidakefektifan serangan Iran, militer Israel mencatat bahwa IAF melanjutkan operasinya pada jam-jam berikutnya, termasuk serangan besar-besaran terhadap Hizbullah di Beirut, dukungan untuk pasukan darat di Beirut, Libanon selatan dan Gaza.
"Tidak ada korban luka besar dalam serangan itu, hanya dua warga sipil yang terluka ringan akibat pecahan peluru di Tel Aviv," menurut layanan medis.
IDF mengatakan bahwa mereka mengukur efektivitas serangan berdasarkan seberapa banyak kerusakan yang terjadi pada infrastruktur, aset penting dan berapa banyak korban yang ditimbulkan serta bukan berapa banyak rudal yang terkena dampaknya.
Baca juga : Israel Targetkan Kilang Minyak Iran sebagai Serangan Balasan
"Pertahanan udara berhasil mencegah kerusakan dan korban besar," katanya.
IAF juga bersiap untuk memberikan tanggapan terhadap Iran, Kepala Staf IDF Letjen Herzi Halevi menegaskan bahwa Israel akan menanggapi serangan rudal tersebut dan berjanji militer Israel memiliki kemampuan untuk mencapai dan menyerang titik mana pun di Timur Tengah.
“Dan musuh-musuh kita yang sejauh ini belum memahami hal ini, akan segera memahaminya,” katanya dalam pernyataan video, saat berkunjung ke Pangkalan Udara Tel Nof.
Baca juga : Iran Tegaskan Peringatan Kedua terhadap Israel
“Iran menembakkan sekitar 200 rudal ke Negara Israel kemarin. Iran menyerang wilayah sipil dan membahayakan nyawa banyak warga sipil. Berkat perilaku sipil yang baik dan pertahanan berkualitas tinggi, kerusakan yang ditimbulkan relatif kecil,” ujar Halevi.
“Kami akan merespons, kami tahu cara menemukan sasaran penting, kami tahu cara menyerang secara akurat dan kuat," lanjutnya.
Iran menembakkan salvo besar-besaran ke Israel pada Selasa (1/10) malam, sehingga hampir 10 juta orang mengungsi ke tempat perlindungan bom ketika proyektil dan pencegat meledak di langit.
Baca juga : 4.000 Orang Terdampar Imbas 15 Maskapai Enggan Layani Israel
IDF mengatakan bahwa mereka mencegat sejumlah besar dari serangan tersebut. Sementara rudal yang diluncurkan ke Israel tidak hipersonik seperti yang diklaim Iran.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan pihaknya telah menggunakan rudal Fattah untuk pertama kalinya, yang digambarkan sebagai rudal hipersonik.
Senjata hipersonik, yang terbang di atas Mach 5, atau lima kali kecepatan suara, dapat menimbulkan tantangan penting bagi sistem pertahanan rudal karena kecepatan dan kemampuan manuvernya.
Iran menggambarkan Fattah mampu mencapai Mach 15 yaitu 15 kali kecepatan suara.
Militer mengatakan bahwa Iran tidak memiliki rudal hipersonik dan rudal yang diluncurkan ke negara tersebut tidak dapat bermanuver.
"Pertahanan udara Israel efektif,” kata IDF Selasa malam.
Amerika Serikat (AS) juga berpartisipasi dalam pertahanan Israel, baik dengan mendeteksi ancaman dari Iran sebelumnya dan mencegat beberapa rudal.
IDF mengatakan ada dampak yang terisolasi di Israel tengah dan beberapa dampak lainnya di Israel selatan.
Pernyataan tersebut menekankan bahwa tidak ada kerusakan pada kompetensi Angkatan Udara Israel dalam serangan tersebut.
Di mana pesawat, pertahanan udara, dan pengatur lalu lintas udara IAF beroperasi secara normal.
Salah satu rudal menghantam sebuah sekolah di Gadera, di Israel tengah, dan foto dan video dari lokasi kejadian menunjukkan kerusakan parah pada gedung sekolah. Namun, tidak ada korban yang terluka.
Mayor Jenderal Rafi Milo, kepala Komando Front Dalam Negeri, mengunjungi lokasi kejadian bersama petugas medis.
Pada rapat kabinet keamanan di bunker yang aman dekat Yerusalem setelah serangan tersebut, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa Teheran telah membuat kesalahan besar malam ini dan berjanji bahwa mereka akan menanggung akibatnya.
Dalam sebuah pernyataan, Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) menyebutkan bahwa serangan tersebut sebagai tanggapan terhadap pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan komandan IRGC Abbas Nilforoshan. Keduanya tewas dalam serangan udara Israel pekan lalu di Beirut.
Laporan tersebut juga menyebutkan Ismail Haniyeh, seorang pemimpin tertinggi Hamas yang dibunuh di Teheran pada bulan Juli dalam dugaan serangan Israel.
Serangan menggunakan 300 rudal dan drone pada April digagalkan dengan bantuan militer AS dan sekutu lainnya. Israel dilaporkan merespons pada saat itu dengan serangan udara di Iran, yang menargetkan sistem pertahanan udara di dekat lokasi nuklir. Namun eskalasi yang lebih luas dapat dihindari. (Fer/I-2)
SEDIKITNYA terdapat tiga bangunan di Pangkalan Udara Nevatim Israel yang terkena serangan rudal Iran pada awal pekan ini. Ini menurut gambar citra satelit Planet Labs.
Hizbullah, menyiarkan video drone yang menunjukkan fasilitas pertahanan udara, pesawat, dan unit penyimpanan bahan bakar di pangkalan udara Ramat David Israel.
Intelijen militer Ukraina melaporkan pasukan mereka telah menghantam pesawat tempur canggih Su-57 di pangkalan udara Akhtubinsk, Rusia, yang berjarak hampir 600 km dari garis depan.
PESAWAT tanpa awak (drone) dan roket pada Kamis (19/10) malam, menghantam Irak utara di pangkalan udara Ain al-Asad, yang menampung pasukan AS. Ini bukan serangan pertama.
Anggota Lanud Sam Ratulangi mengevakuasi warga dengan anaknya yang memiliki kebutuhan khusus. Evakuasi dan bantuan medis langsung dilakukan oleh RS TNI AU Charles Suoth.
Iran siap melancarkan operasi yang jauh lebih besar dibandingkan minggu lalu jika diserang oleh Israel.
Iran melancarkan serangan terbesar dalam sejarah terhadap Israel dengan meluncurkan 180 rudal balistik pada Selasa (1/10) malam.
AS hanya bisa berasumsi bahwa Iran ingin mendapatkan keuntungan dari semacam kemitraan untuk meningkatkan kemampuan Teheran di wilayah tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved