Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MENTERI Luar Negeri Slovenia Tanja Fajon meminta Pemerintah Israel untuk menghentikan serangan militer yang tidak proporsional di Gaza dan Libanon.
"Netanyahu, hentikan perang," katanya pada Selasa (1/10), merujuk pada kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu.
Dia mengungkapkan kekhawatiran atas bertambahnya korban sipil dan meningkatnya risiko perang kawasan yang lebih luas di Timur Tengah.
Baca juga : Iran Tembakkan 180 Rudal Balistik ke Israel, Biden dan Netanyahu Merespons
"Apa yang kami lihat di lapangan adalah lebih dari satu juta orang mengungsi. Kami juga serukan semua pihak untuk menahan serangan darat, melindungi warga sipil, dan tidak melanjutkan eskalasi perang," ujar Fajon seperti dilansir dari Antara.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa negara anggota Uni Eropa, yang sangat khawatir atas eskalasi konflik terbaru di Libanon, terus mengupayakan gencatan senjata kemanusiaan segera.
"Kami selalu mengatakan bahwa apa yang terjadi di Gaza dengan pelanggaran hukum internasional, dengan pembunuhan warga sipil dan anak-anak serta wanita yang tidak bersalah akan semakin meningkat," katanya.
Baca juga : Hizbullah Tunjuk Komandan Baru Pengganti Aqil yang Dibunuh Israel
"Dan inilah yang kita saksikan hari ini. Jadi ini adalah seruan mendesak dari seluruh Uni Eropa, khususnya negara saya, untuk menghentikan kekerasan di lapangan, melindungi warga sipil, dan menghormati hukum internasional," tutur Fajon, menambahkan.
Ketegangan antara Israel dan kelompok Libanon, Hizbullah, memuncak selama akhir pekan lalu setelah serangan Israel menewaskan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, dan komandan-komandan utamanya. Sedikitnya 1.057 korban tewas dan 2.950 orang lainnya terluka dalam serangan Israel selama dua minggu terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Libanon.
Hizbullah dan Israel terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 korban dan melukai lebih dari 96.000 orang.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang yang dilakukannya di Jalur Gaza, tempat jutaan warga Palestina mengungsi, kelaparan, dan kekurangan bantuan medis serta kebutuhan pokok lainnya. (Z-6)
Sektor pertahanan memperkuat peran aktif Indonesia di forum internasional untuk mendorong penyelesaian konflik global, termasuk di Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina.
Israel berencana menyetujui proyek permukiman E1 di Tepi Barat yang tertunda. Namun proyek ini menuai kecaman internasional.
Keputusan Indonesia meningkatkan langkah bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Jalur Gaza didasari dengan semakin mendesaknya tuntutan aksi konkret akibat kekejaman Zionis Israel.
MENTERI Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan pihaknya telah menyiapkan daftar personel polisi Palestina yang akan menjalani pelatihan di Mesir dan Yordania.
JUMLAH kematian akibat malanutrisi di tengah pengepungan dan krisis pasokan makanan di Jalur Gaza bertambah menjadi 235 orang, termasuk 106 anak.
MILITER Israel menghancurkan lebih dari 300 rumah selama tiga hari terakhir di lingkungan Zeitoun, Jalur Gaza tengah. Ini merupakan rencana pendudukan yang sedang berlangsung.
SEDIKITNYA enam orang tewas dan 10 lainnya terluka pada Kamis (7/8) akibat serangan pesawat nirawak Israel di Libanon timur.
PEMERINTAH Libanon dijadwalkan kembali menggelar rapat pada Kamis (7/8) waktu setempat untuk membahas langkah sensitif terkait pelucutan senjata Hizbullah.
ISRAEL melancarkan serangkaian serangan udara di Nabatieh di Libanon selatan pada Kamis malam (3/7).
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
SEKRETARIS Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan pada Sabtu (28/6) bahwa kelompoknya tidak akan meletakkan senjata selama Israel terus melakukan serangan di Libanon selatan.
PARA pemimpin Iran menyadari bahwa mereka sendiri yang harus melawan AS dan Israel. Republik Islam itu tidak punya jaringan proksi dan sekutu di Timur Tengah dan sekitarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved