Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Tambah Militer di Timur Tengah, AS Ancam Iran dan Proksinya

Wisnu Arto Subari
30/9/2024 20:05
Tambah Militer di Timur Tengah, AS Ancam Iran dan Proksinya
Militer AS.(Al Jazeera)

AMERIKA Serikat (AS) pada Minggu (29/9) mengumumkan peningkatan kehadiran militernya di Timur Tengah, guna memperkuat dukungan udara dan kesiapan pasukan seiring dengan meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.

"Kami akan lebih memperkuat kemampuan dukungan pertahanan udara kami dalam beberapa hari ke depan," kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Patrick Ryder dalam suatu pernyataan.

Pentagon juga telah meningkatkan kesiapan pasukan tambahan untuk pengerahan cepat jika diperlukan. "AS bertekad mencegah Iran dan mitra serta proksi yang didukung Iran dari memanfaatkan situasi ini atau memperluas konflik," tambah Ryder. 

Baca juga : Iran: Janji Palsu Gencatan Senjata AS dan Eropa jika tidak Balas Serang

Ia menekankan bahwa setiap serangan terhadap personel atau kepentingan AS oleh Iran atau proksinya akan dihadapi dengan setiap langkah yang diperlukan.

Pengumuman itu disampaikan bersamaan dengan penempatan jet tempur tambahan, termasuk F-22, F-15E, F-16, dan A-10, sebagai bagian dari upaya AS untuk memperkuat pertahanan udaranya. 

Sejak 23 September, Israel telah melancarkan serangan besar-besaran paling intensif terhadap Lebanon dalam hampir setahun terakhir, setelah bentrokan yang diperbarui dengan Hizbullah. Serangan tersebut telah menewaskan 916 jiwa, termasuk wanita dan anak-anak serta melukai 2.709 lain, menurut data dari otoritas Libanon. 

Baca juga : Iran: Kejahatan Israel akan Dibalas pada Waktu yang Tepat

Kekhawatiran akan terjadinya perang regional yang lebih luas semakin meningkat menyusul pembunuhan sejumlah pemimpin Hizbullah oleh Israel, terutama Sekretaris Jenderal kelompok tersebut Hassan Nasrallah, yang tewas dalam serangan udara pada Jumat saat Israel dilaporkan menjatuhkan 85 ton bom di lingkungan Haret Hreik di Beirut, basis Hizbullah. 

Kelompok Hizbullah Libanon dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulai perang Israel di Gaza yang menewaskan hampir 41.600 orang menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. 

Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Libanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas. (Ant/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya