Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PERDANA Menteri Libanon Najib Mikati menyambut baik seruan bersama untuk gencatan senjata sementara antara Israel dan kelompok Hizbullah di tengah meningkatnya serangan lintas perbatasan.
Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan sembilan negara lainnya mendesak kedua pihak untuk menyetujui gencatan senjata selama 21 hari.
Dalam pidatonya di sesi Dewan Keamanan, Mikati menyoroti perlunya "upaya bersama oleh semua anggota Dewan Keamanan (PBB) untuk menekan Israel agar segera melakukan gencatan senjata di semua lini," mengacu pada Gaza dan Libanon.
Baca juga : PBB: Libanon Jangan Bernasib Serupa Gaza
Mikati menekankan bahwa tanggung jawab untuk melaksanakan gencatan senjata dan resolusi internasional berada di tangan Israel, menurut kantor berita resmi Libanon NNA.
Pernyataan bersama oleh AS dan Uni Eropa, serta Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar, menggambarkan situasi antara Israel dan Libanon sejak 8 Oktober sebagai "tidak Libanon ditoleransi."
Situasi tersebut "menimbulkan risiko yang tidak dapat diterima berupa eskalasi regional yang lebih luas," kata mereka. "Ini tidak menguntungkan siapa pun, baik rakyat Israel maupun rakyat Libanon."
Baca juga : Perang Terbuka Hizbullah-Israel Meletus
"Oleh karena itu, kami menyerukan gencatan senjata segera selama 21 hari di perbatasan Libanon-Israel untuk memberi ruang bagi diplomasi menuju penyelesaian diplomatik yang konsisten dengan UNSCR (Resolusi Dewan Keamanan PBB) 1701, dan pelaksanaan UNSCR 2735 mengenai gencatan senjata di Gaza," katanya.
Dalam pernyataan sebelumnya, Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan baku tembak di perbatasan Israel-Libanon mengancam konflik yang jauh lebih luas dan menimbulkan kerugian bagi warga sipil.
Ketegangan regional meningkat di tengah serangan udara mematikan Israel di Libanon sejak Senin dini hari yang telah menewaskan hampir 610 orang dan melukai lebih dari 2.000 orang, menurut otoritas kesehatan Libanon.
Kelompok Hizbullah di Libanon dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya serangan Israel terhadap Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober lalu.
Masyarakat internasional telah memperingatkan serangan terhadap Libanon, karena serangan tersebut meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik Gaza secara regional. (I-2)
KAMBOJA meminta gencatan senjata tanpa syarat dan menyerukan penyelesaian damai atas sengketa perbatasan dengan Thailand.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan telah berbicara dengan para pemimpin Kamboja dan Thailand untuk membahas gencatan senjata.
WAKIL Ketua Komisi 1 DPR RI Sukamta khawatir berharap eskalasi konflik Thailand dan Kamboja di wilayah sekitar kuil suci Preah Vihear mereda.
Kamboja mendesak gencatan senjata tanpa syarat dengan Thailand, setelah dua hari bentrok.
Krisis kemanusiaan Gaza semakin parah, lebih dari 100 organisasi kemanusiaan memperingatkan kelaparan massal.
Sebanyak 28 negara menyerukan akhir segera perang di Gaza. Mereka mengecam model distribusi bantuan Israel yang dinilai berbahaya.
SEKRETARIS Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan pada Sabtu (28/6) bahwa kelompoknya tidak akan meletakkan senjata selama Israel terus melakukan serangan di Libanon selatan.
BEBERAPA jet tempur Israel melancarkan serangan udara di wilayah pinggiran selatan Beirut pada Kamis (5/6) malam. Kantor berita resmi Libanon melaporkan itu.
MILITER Israel mengatakan bahwa mereka telah menyerang lebih dari 50 target musuh di seluruh Libanon selama bulan lalu, meskipun gencatan senjata disepakati pada November.
TENTARA Israel melukai tiga orang di kota Kfarkela di Libanon Selatan pada Jumat (7/3). Tindakan ini merupakan pelanggaran terbaru terhadap kesepakatan gencatan senjata.
IBU kota Libanon sedang mempersiapkan pemakaman para pemimpin perlawanan, Sayyed Hassan Nasrallah dan wakilnya Sayyed Hashim Safieddine, hampir lima bulan setelah mereka dibunuh Israel.
SEKRETARIS Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, memperingatkan Israel atas berbagai pelanggaran perjanjian gencatan senjata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved