Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jerman Kecam Israel yang Bredel Al Jazeera

Cahya Mulyana
24/9/2024 07:22
Jerman Kecam Israel yang Bredel Al Jazeera
Tentara Israel menyerbu kantor Al Jazeera di Tepi Barat yang diduduki pada Minggu (22/9), dan memerintahkan biro tersebut untuk ditutup.(Anadolu)

JERMAN mengecam Israel karena menyerbu kantor Al Jazeera di Tepi Barat yang diduduki dan memerintahkan penutupan selama 45 hari. Tindakan itu semakin mencoreng Israel di mata dunia.

“Penutupan kantor Al Jazeera tentu saja merupakan sinyal yang salah dari otoritas Israel,” kata wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Christian Wagner dalam konferensi pers di Berlin, dilansir Anadolu, Selasa (24/9).

Tentara Israel menyerbu kantor Al Jazeera di Tepi Barat yang diduduki pada Minggu (22/9), dan memerintahkan biro tersebut untuk ditutup di tengah meluasnya kampanye yang menargetkan lembaga penyiaran yang berpusat di Doha tersebut. Mereka juga menyita dokumen dan peralatan penyiaran.

Baca juga : Tutupi Kebiadaban di Gaza, Israel Bredel Al Jazeera

"Terutama di masa konflik dan krisis, sangat penting bahwa media yang beragam dan bebas dapat menyampaikan gambaran situasi di lapangan. Terutama di masa-masa ini, lebih penting lagi bahwa media dan pelaporan bebas harus dijamin, dan harus dilindungi secara khusus," katanya.

Jaringan Al-Jazeera merupakan salah satu dari sedikit media internasional yang menyiarkan dari wilayah tersebut, yang secara luas meliput serangan militer Israel di Gaza dan Tepi Barat. Sejak Israel melancarkan perang di Gaza Oktober lalu, negara itu telah menewaskan hampir 41.500 warga Palestina dan melukai lebih dari 95 ribu orang lainnya, kebanyakan wanita dan anak-anak.

Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang yang dilakukannya di wilayah kantong yang terkepung, tempat jutaan warga Palestina mengungsi, menghadapi kelaparan, dan kekurangan bantuan medis serta kebutuhan pokok lainnya. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya