Satu Orang Tewas akibat Rentetan Serangan Israel di Libanon

Ferdian Ananda Majni
23/9/2024 15:36
Satu Orang Tewas akibat Rentetan Serangan Israel di Libanon
Perang antara Israel dan Hizbullah.(Dok Al-Jazeera)

RENTETAN serangan udara Israel menghantam wilayah selatan dan timur Libanon pada Senin (23/9). Ini menewaskan sedikitnya satu warga sipil dan belasan lainnya luka-luka. Sementara militer Israel memperingatkan warga Libanon untuk menjauh dari titik keberadaan Hizbullah.

Kantor Berita Nasional (NNA) resmi mengatakan pesawat tempur musuh melancarkan lebih dari 80 serangan udara dalam waktu setengah jam. Mereka menargetkan kelompok Hizbullah pada distrik Nabatiyeh di Libanon selatan. Serangan lain juga menyasar wilayah Tirus.

Pada saat yang sama, NNA melaporkan penggerebekan intensif di Lembah Bekaa di timur, jauh ke wilayah Libanon dekat perbatasan Suriah, termasuk sekitar Baalbek dan pinggiran Hermel. 

Baca juga : Diserang Israel, Hizbullah Janji Perpanjang Derita Pemukim Ilegal

NNA mengatakan serangan di wilayah timur menewaskan seorang warga sipil yaitu seorang penggembala dan melukai dua anggota keluarganya serta empat lainnya. Sedangkan di wilayah selatan dan timur juga dilaporkan ada suara serangan besar-besaran.

Sumber Hizbullah, yang meminta tidak disebutkan Namanya, mengatakan serangan di Lembah Bekaa menargetkan wilayah tersebut dari timur ke barat.

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan bahwa pihaknya menyarankan warga sipil dari desa-desa Libanon yang terletak di dalam dan samping bangunan serta area yang digunakan oleh Hizbullah untuk tujuan militer untuk segera menjauh dari bahaya demi keselamatan mereka sendiri.

Baca juga : Israel-Hizbullah Perang Terbuka, Negara-Negara Besar Desak Tahan Diri

"Militer Israel akan melakukan serangan (yang lebih) ekstensif dan tepat terhadap sasaran-sasaran teror yang tersebar luas di seluruh Libanon," tegas Hagari.

Hizbullah hampir setiap hari saling melancarkan serangan lintas perbatasan dengan pasukan Israel untuk mendukung Hamas sejak serangan kelompok militan Palestina pada 7 Oktober yang memicu perang Gaza.

Kekerasan meningkat secara dramatis dalam beberapa hari terakhir dan Israel serta Hizbullah saling baku tembak selama akhir pekan, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang habis-habisan. (Arab News/Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya