Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MESIR pada Rabu (11/9) mengatakan bahwa perundingan gencatan senjata untuk Jalur Gaza di Ibu Kota Qatar, Doha, telah berakhir dan berlangsung serius. Hal itu memberikan harapan akan berakhirnya perang yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di daerah kantong tersebut.
Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan direktur intelijen Mesir Abbas Kamel bertemu dengan perunding Hamas pada hari Rabu (11/9) untuk mencoba memecahkan kebuntuan terkait pembebasan sandera dan gencatan senjata dalam pembicaraan kesepakatan Gaza.
Pertemuan di Doha bertujuan mencoba membuat Hamas mengurangi tuntutan barunya mengenai pembebasan tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup di penjara Israel.
Baca juga : Blinken Yakin Kesepakatan Gaza Disetujui, meski Ada Persoalan Kritis
Sementara itu, Gedung Putih telah menilai kembali strateginya untuk kesepakatan Gaza dengan para pembantu utama Presiden Joe Biden. Ini untuk mempertimbangkan ada gunanya mengajukan proposal baru atau tidak karena Hamas dan Israel sama-sama mengambil posisi yang lebih tegas dalam negosiasi tersebut.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan perundingan menemui jalan buntu dan menekankan bahwa pertemuan di Doha tidak akan mengubah hal tersebut. Namun, AS, Mesir, dan Qatar masih mengerjakan proposal penghubung yang baru dan terkini untuk disampaikan kepada Israel dan Hamas.
"Selama dua minggu terakhir, Gedung Putih menjadi sangat skeptis terhadap kemungkinan mencapai kesepakatan dalam waktu dekat karena tuntutan baru Hamas," kata para pejabat AS.
Baca juga : Hamas Kirim Delegasi ke Perundingan Gaza di Kairo
Pejabat Hamas Osama Hamdan mengatakan kepada Al Jazeera pada Selasa (10/9) bahwa Hamas belum menambahkan tuntutan baru dan AS harus fokus untuk menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Netanyahu juga telah mengajukan tuntutan baru, termasuk pengerahan Pasukan Pertahanan Israel di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza.
Namun para pejabat AS mengeklaim mereka bisa meyakinkan Netanyahu untuk secara signifikan melunakkan tuntutan barunya jika Hamas membatalkan tuntutan mereka.
Baca juga : Gencatan Senjata masih Buntu ketika Blinken Tinggalkan Timur Tengah
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan direktur CIA Bill Burns mengatakan dalam beberapa hari terakhir bahwa AS dapat mengajukan proposal baru dalam beberapa hari mendatang. Namun pejabat lain AS mengatakan langkah tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Hamas mengonfirmasi pertemuan tersebut dalam pernyataan pada Rabu (12/9). Tim perundingannya menekankan kepada para pemimpin Qatar dan Mesir bahwa Hamas melihat secara positif mencapai kesepakatan gencatan senjata yang akan mencakup penarikan pasukan Israel dari seluruh Jalur Gaza.
Pernyataan itu mengatakan Hamas tidak punya tuntutan baru dan menentang tuntutan baru apa pun dari pihak mana pun. "Kami memberikan tanggapan kami kepada para mediator dan kami tertarik untuk melakukan mediasi lebih lanjut untuk mencapai kesepakatan," kata pernyataan itu.
Baca juga : Netanyahu Setuju Perundingan lagi, Lima Warga Gaza Tewas dalam Bantuan Makanan
Seorang sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan para mediator Qatar dan Mesir--setelah pertemuan dengan Hamas--merasa ada kemungkinan untuk mengajukan proposal baru yang menjembatani AS-Qatar-Mesir kepada para pihak minggu depan.
Para penasihat Biden melakukan pertemuan beberapa kali minggu ini dengan para pejabat senior di Qatar dan Mesir. Mereka melihat permintaan Hamas mengenai jumlah tahanan yang ingin dibebaskan oleh kelompok tersebut sebagai hambatan utama dalam negosiasi saat ini.
Para pejabat Israel dan AS mengatakan Hamas menuntut pembebasan 100 tahanan seumur hidup, selain 150 tahanan yang telah disepakati oleh para pihak.
Para pejabat menambahkan bahwa AS meminta Mesir dan Qatar meningkatkan tekanan pada Hamas untuk menarik diri dari tuntutan barunya.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa AS, Mesir, dan Qatar masih berusaha untuk mencapai proposal yang dapat disetujui oleh Israel dan Hamas.
"Yang belum jelas bagi kami yaitu kami akan bisa mencapai tujuan tersebut atau tidak dan Hamas akan bisa datang ke meja perundingan dengan tulus dan menandatangani sesuatu atau tidak," pungkas Kirby. (Aljazeera/axios/Z-2)
Pemain Nice Youcel Atal diduga mengunggah video dari seorang ulama Palestina di Instagram yang mengajak melakukan penyerangan terhadap orang Yahudi.
Todibo tertangkap kamera sedang tertawa saat mengheningkan cipta sebelum laga antara Prancis dan Belanda di Amsterdam, Jumat (13/10) untuk mengenang korban konflik Hamas dan Israel.
Gelandang Belanda itu mengungah komentar, yang kini telah dihapus, di media sosial pada Minggu (15/10) malam.
Atal sebelumnya telah diskors oleh klubnya, Nice, untuk waktu yang tidak ditentukan meski dia dengan segera menghapus unggahannya itu dan meminta maaf.
El Ghazi diskors pada 17 Oktober lalu karena dipandang mengambil posisi terkait konflik di Timur Tengah yang dipandang tidak bisa diterima oleh klub.
Berada di peringkat tiga Grup I, Israel dijadwalkan berhadapan dengan Swiss pada 15 November dan kemudian Romania, tiga hari kemudian, di Israel.
Menurut Otoritas Barang Antik Israel (IAA), temuan itu diidentifikasi sebagai konstruksi kerajaan periode Kuil Pertama (abad 10-6 SM) serta yang paling indah dan mengesankan hingga saat ini.
Orang Yahudi pada periode Romawi itu dianggap tidak tinggal di pertanian di luar desa atau kota.
Pemain Israel-Arab itu didatangkan Al-Nasr dari klub Tiongkok Guangzhou R & F seharga 2,5 juta euro.
Kerja sama tersebut menjadi kesepakatan pertama yang dilakukan antara negara Arab dan negara Yahudi.
Bagi Skotlandia, dua kekalahan beruntun membuat mereka tersingkir dari puncak klasemen Grup B2 disalip Rep Ceko yang menang 2-0 atas Slovakia.
Seorang anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Nahyan, menandatangani perjanjian kemitraan senilai US$92 juta pada Senin dengan pemilik klub, Moshe Hogeg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved