Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Gencatan Senjata masih Buntu ketika Blinken Tinggalkan Timur Tengah

Ferdian Ananda Majni
21/8/2024 16:03
Gencatan Senjata masih Buntu ketika Blinken Tinggalkan Timur Tengah
Antony Blinken.(Dok Al-Jazeera)

MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan bahwa percepatan waktu merupakan hal yang sangat penting untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza. Blinken mengakhiri tur Timur Tengah dalam kondisi gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih sulit disepakati.

"Kesepakatan itu perlu diselesaikan dan perlu dilakukan dalam beberapa hari ke depan," kata Blinken kepada wartawan di Doha sebelum berangkat ke Washington. Dia mengulangi seruannya agar Hamas menerima proposal penghubung untuk kesepakatan yang diterima Israel dan meminta kedua belah pihak segera merampungkannya.

Blinken bersama mediator dari Mesir dan Qatar menaruh harapan mereka pada proposal penghubung yang bertujuan mempersempit kesenjangan antara kedua belah pihak, setelah negosiasi pekan lalu terhenti tanpa terobosan. Sedangkan AS memperkirakan perundingan gencatan senjata akan berlanjut minggu ini.

Baca juga : Netanyahu Setuju Perundingan lagi, Lima Warga Gaza Tewas dalam Bantuan Makanan

Hamas tidak berpartisipasi secara langsung dalam perundingan ini dan mengatakan bahwa proposal terbaru yang dibahas terlalu menyimpang. Namun, pada Selasa (20/8), kelompok militan tersebut mengatakan komentar Presiden AS Joe Biden bahwa mereka mundur dari perjanjian dengan Israel merupakan kekeliruan.

Rencana tersebut akan melibatkan gencatan senjata awal selama enam minggu. Sejumlah sandera Israel, baik perempuan, lanjut usia, maupun yang sakit akan dibebaskan dengan imbalan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Perjanjian ini dapat diperpanjang tanpa batas waktu sementara para perunding menyelesaikan tahap kedua, yaitu pemulangan tentara dan jenazah, pasukan Israel akan mulai menarik diri dari Gaza, dan warga sipil Palestina yang kehilangan tempat tinggal akan diizinkan kembali ke rumah mereka di bagian utara Jalur Gaza.

Baca juga : Ismail Haniyeh Dibunuh, AS Percaya Gencatan Senjata Gaza Terwujud

Salah satu poin utama dalam perjanjian ini ialah permintaan lama Hamas untuk penarikan penuh pasukan Israel dari seluruh wilayah Gaza, tetapi dilaporkan telah ditolak oleh Israel.

Blinken ditanyai di Qatar tentang persyaratan penarikan pasukan Israel dalam kerangka gencatan senjata dan laporan di publikasi AS Axios yang mengutip Netanyahu yang mengatakan bahwa dia mungkin telah meyakinkan Blinken bahwa Israel harus mempertahankan pasukan di koridor Philadelphi, jalur strategis berbatasan Gaza-Mesir.

"Amerika Serikat tidak menerima pendudukan jangka panjang di Gaza oleh Israel," kata Blinken. "Lebih khusus lagi, perjanjian tersebut sangat jelas mengenai jadwal dan lokasi penarikan (Pasukan Pertahanan Israel) dari Gaza dan Israel telah menyetujuinya. Jadi itu yang saya tahu. Itulah yang sangat saya pahami," ujarnya.

Baca juga : Hamas Bahas Gencatan Senjata Gaza dengan Qatar, Mesir, Turki

Pada Selasa (20/8), Netanyahu bertemu dengan keluarga tentara yang tewas dan sandera di Gaza. Beberapa kerabat mengatakan kepada media Israel bahwa Netanyahu mengatakan kepada mereka bahwa Israel tidak akan meninggalkan dua koridor strategis di Gaza, yaitu koridor Philadelphi dan Netzarim. Kantor Netanyahu tidak berkomentar mengenai pernyataan mereka.

Seorang juru bicara Gedung Putih menolak pernyataan Netanyahu kepada Blinken bahwa Israel tidak akan pernah meninggalkan koridor Philadelphi dan Netzarim. "Pernyataan seperti itu tidak konstruktif untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata," kata pejabat itu.

Sebelumnya, Blinken terbang dari Israel ke Mesir untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Abdel Fattah al-Sisi, yang mengatakan kepadanya bahwa waktunya telah tiba untuk mengakhiri perang yang sedang berlangsung, menurut pernyataan resmi Mesir.

Baca juga : 4 Negara Arab Tegaskan Sikap soal Agresi Israel di Jalur Gaza

Mesir dan Qatar bekerja sama dengan AS untuk menjadi perantara gencatan senjata. Menurut para diplomat, ini akan membantu mencegah krisis yang lebih luas yang dapat menarik Iran dan Hizbullah Libanon.

Kekhawatiran akan eskalasi regional meningkat sejak Hizbullah dan Iran berjanji untuk merespons setelah serangan bulan lalu dan disalahkan pada Israel, yang menewaskan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, tak lama setelah serangan Israel di Beirut menewaskan seorang komandan penting Hizbullah.

Di Gaza, pada Selasa (20/8), setidaknya 10 orang tewas dalam serangan udara Israel terhadap sekolah yang menampung keluarga pengungsi di sebelah barat Kota Gaza. Israel mengatakan sekolah itu digunakan sebagai markas Hamas.

Di tempat lain, Israel menemukan enam jenazah sandera yang ditangkap selama serangan Hamas pada 7 Oktober. Operasi semalam di Khan Younis di Gaza selatan menemukan mayat Yagev Buchshtab, Alexander Dancyg, Avraham Munder, Yoram Metzger, Nadav Popplewell, dan Chaim Peri. "Semua warga sipil diculik dari rumah mereka di kibbutzim yang berdekatan dengan tembok pembatas Israel dengan Jalur Gaza," lapor Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Selasa (20/8).

Pihak militer tidak memberikan rincian tentang bagaimana atau kapan orang-orang tersebut meninggal. Selama beberapa bulan terakhir, keluarga dari keenam orang tersebut mengumumkan bahwa orang-orang tersebut telah dibunuh setelah diberi pengarahan tentang temuan intelijen IDF. (The Guardian/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya