Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PETUGAS pemadam kebakaran berjibaku menangani kebakaran hutan dahsyat yang melanda distrik Harz, Jerman, Jumat (6/9) sore.
Layanan Manajemen Darurat Copernicus Uni Eropa menyebutkan kekeringan berkepanjangan dan suhu panas telah memicu kebakaran hutan di wilayah Harz, Saxony-Anhalt.
"Wilayah ini rentan terhadap kebakaran hutan dan telah terbakar beberapa kali tahun ini. Banyak semak kering dan kayu mati di area ini," lapor layanan tersebut seperti dilansir dari Antara, Minggu (8/9).
Baca juga : 556 Kebakaran Selama Fenomena El Nino, Dinas Gulkarmat DKI Bentuk Satgas
Menurut Dinas Pemadam Kebakaran Harz, area sepanjang sekitar 300 meter di Wernigerode, negara bagian Saxony-Anhalt, terbakar sesaat sebelum pukul 14.00, di mana asap tebal terlihat dari jarak beberapa kilometer.
Beberapa titik api bergabung menjadi satu pada malam hari hingga Sabtu (7/9).
Hal ini menciptakan garis api sepanjang sekitar 1.000 meter yang sulit dikendalikan untuk waktu yang cukup lama, menurut situs berita Tag24. "Kami berhasil mengendalikan api dengan mengerahkan banyak tenaga dan teknologi," kata kepala pemadam kebakaran distrik Harz, Lohse, seraya menambahkan bahwa api saat ini sudah tidak menyebar lagi.
Namun, operasi ini masih jauh dari selesai.
"Kami memperkirakan akan memakan waktu beberapa hari, tetapi kami berharap semuanya selesai ketika kondisi cuaca umum berubah pada Senin (9/9)," kata Lohse menambahkan. (Z-6)
Sebanyak 19 unit mobil Damkar dikerahkan untuk memadamkan api yang masih berkobar.
Korban Kebakaran Mengungsi di Stasiun Manggarai
Kepulan asap masih terlihat di sejumlah titik yang ada di lokasi pembuangan sampah. Untuk itu, petugas di lapangan masih melakukan monitoring siang dan malam.
Untuk sementara, pembuangan sampah dari wilayah Bandung Raya hanya difokuskan di zona 1.
Kebakaran terbanyak terjadi di Kecamatan Bungursari, Indihiang dan Mangkubumi.
Gerakan Wakaf Hutan ini disosialisasikan dalam acara ‘Sehati untuk Bumi’ yang berlangsung di Gedung Sate, Kota Bandung
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyatakan, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di dalam kawasan tersebut, Rabu (19/6) petang kemarin, berhasil dipadamkan
EMPAT anak yang hilang selama 40 hari di hutan Amazon dalam sebuah kecelakaan pesawat, ditemukan dalam keadaan hidup, sedangkan ibu mereka meninggal dunia.
KANADA sedang mengalami musim kebakaran hutan yang hebat. Masyarakat adat setempat atau yang dikenal First Nations, mengatakan bahwa sudah waktunya bagi mereka untuk
Pemerintah Brasil melaporkan penurunan sebesar 33,6% tersebut didasarkan pada citra satelit yang diambil oleh Institut Penelitian Antariksa Nasional.
Tanah gundul besar di antara kanopi hutan terlihat dari atas pegunungan Carpathian Rumania. Tunggul-tunggul yang menancap di tanah mengingatkan pohon yang ditebang menjadi batang kayu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved