Israel Tembak Mati Aktivis Turki-AS di Tepi Barat

Wisnu Arto Subari
07/9/2024 11:05
Israel Tembak Mati Aktivis Turki-AS di Tepi Barat
Petugas membawa Aysenur Ezgi Eygi setelah ditembak tentara Israel.(Dok Al-Jazeera)

SEORANG aktivis berkebangsaan Turki-Amerika Serikat (AS) pada Jumat (6/9) ditembak mati oleh pasukan Israel selama protes melawan permukiman ilegal Israel di Kota Beita di Distrik Nablus, Tepi Barat yang diduduki.

Fouad Nafaa, direktur Rafidia Hospital, mengatakan kepada Anadolu bahwa Aysenur Ezgi Eygi, yang memiliki dua kewarganegaraan ganda Turki dan AS, tiba di rumah sakit itu dengan luka tembak di kepala.

Eygi, yang lahir di Kota Antalya, Turki, pada 1998, meninggal karena luka-lukanya meski tim medis telah berupaya mengobatinya, menurut Nafaa. 

Baca juga : Juru Bicara AS Tolak Komentari Peta Netanyahu tanpa Tepi Barat

Sejumlah saksi mata melaporkan bahwa tentara Israel melepaskan tembakan langsung ke sekelompok warga Palestina yang berpartisipasi dalam demonstrasi yang mengecam permukiman ilegal di Gunung Sbeih, di Beita, selatan Nablus. 

 

 

Baca juga : AS Tolak Gagasan Pindah Massal Warga Tepi Barat

Kantor berita resmi Palestina Wafa mengonfirmasi bahwa korban ialah warga AS sekaligus seorang relawan kampanye Fazaa,  inisiatif yang ditujukan untuk mendukung dan melindungi petani Palestina dari pelanggaran yang sedang berlangsung oleh pemukim ilegal dan tentara Israel.

Warga Beita menggelar protes setiap pekan setelah salat Jumat untuk menentang permukiman ilegal Israel, Avitar, yang dibangun di puncak Gunung Sbeih.

Masyarakat Palestina menuntut pemindahan permukiman ilegal tersebut. Ini mereka anggap sebagai pelanggaran hak atas tanah mereka.

Ketegangan meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki saat Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza yang menewaskan hampir 40.900 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober tahun lalu. 

Sedikitnya 691 orang telah tewas dan lebih dari 5.700 orang luka-luka akibat serangan Israel di Tepi Barat sejak saat itu, menurut Kementerian Kesehatan setempat. (Ant/Z-2)  

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya