Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
RATUSAN pengunjuk rasa memblokade Jalan Ibn Gvirol di Tel Aviv, Israel. Mereka menuntut pemerintah menyetujui kesepakatan untuk membebaskan sisa sandera yang ditahan oleh Hamas di tengah kemarahan publik yang meluas terhadap cara pemerintah menangani perang di Gaza.
Times of Israel melaporkan bahwa para pengunjuk rasa juga berkumpul di Persimpangan Shilat dekat Modi'in dan memblokade jalan di kota utara Rosh Pina.
Histadrut, sebagai salah satu serikat pekerja terkuat di negara ini, mengumumkan pemogokan satu hari, yang dimulai pukul 06.00 waktu setempat pagi ini. Tidak jelas jumlah orang yang akan bergabung.
Baca juga : Ibu Warga Prancis yang Disandera Hamas Mohon kepada Netanyahu
Kantor-kantor pemerintah dan kotamadya akan ditutup. Begitu pula sekolah-sekolah dan banyak bisnis swasta.
Bandara internasional Israel, Ben Gurion, akan ditutup pada pukul 08.00 waktu setempat untuk jangka waktu yang tidak diketahui.
Para pejabat senior Israel mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang menunggu waktu untuk melihat seberapa besar aksi protes tersebut sebelum memutuskan Tindakan yang akan diambil.
Baca juga : Hamas Nyatakan Tentara Israel Bunuh Enam Tawanan di Gaza
Surat kabar Israel Haaretz melaporkan Netanyahu secara luas dituduh menambahkan begitu banyak persyaratan pada perundingan gencatan senjata sehingga membuat kesepakatan menjadi mustahil. Ini karena ada penentangan dari anggota kabinet sayap kanan di pemerintahannya.
Mereka mengatakan akan meninggalkan koalisinya jika dia menyetujui gencatan senjata. Ini berarti Netanyahu mungkin harus menghadapi tuduhan korupsi yang sudah berlangsung lama.
"Memang tidak menyenangkan untuk mengakuinya, tetapi Netanyahu hanya akan mendorong kesepakatan tercapai ketika situasi sedang panas-panasnya," kata seorang menteri dari partainya sendiri kepada Haaretz.
Baca juga : Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Pembebasan Tawanan di Gaza
"Saat ini, dia lebih takut pada (menteri sayap kanan Itamar) Ben-Gvir dan (Bezalel) Smotrich daripada takut pada keluarga para sandera," tambahnya.
Pejabat lain yang dekat dengan Netanyahu mengatakan dia takut terulangnya malam yang bersejarah. Ini mengacu pada protes tahun lalu yang dipicu oleh pemecatan Menteri Pertahanan Yoav Gallant setelah dia keberatan dengan reformasi peradilan Netanyahu.
"Sumber lain yang dekat dengan perdana menteri mengatakan dia akan memantau sentimen publik dalam beberapa hari mendatang dan menunggu waktu selama dia bisa," lapor Haaretz. (Z-2)
SEKITAR 18.000 orang turun ke jalan di Kuala Lumpur pada Sabtu (26/7).
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved