Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
RATUSAN pengunjuk rasa memblokade Jalan Ibn Gvirol di Tel Aviv, Israel. Mereka menuntut pemerintah menyetujui kesepakatan untuk membebaskan sisa sandera yang ditahan oleh Hamas di tengah kemarahan publik yang meluas terhadap cara pemerintah menangani perang di Gaza.
Times of Israel melaporkan bahwa para pengunjuk rasa juga berkumpul di Persimpangan Shilat dekat Modi'in dan memblokade jalan di kota utara Rosh Pina.
Histadrut, sebagai salah satu serikat pekerja terkuat di negara ini, mengumumkan pemogokan satu hari, yang dimulai pukul 06.00 waktu setempat pagi ini. Tidak jelas jumlah orang yang akan bergabung.
Baca juga : Ibu Warga Prancis yang Disandera Hamas Mohon kepada Netanyahu
Kantor-kantor pemerintah dan kotamadya akan ditutup. Begitu pula sekolah-sekolah dan banyak bisnis swasta.
Bandara internasional Israel, Ben Gurion, akan ditutup pada pukul 08.00 waktu setempat untuk jangka waktu yang tidak diketahui.
Para pejabat senior Israel mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang menunggu waktu untuk melihat seberapa besar aksi protes tersebut sebelum memutuskan Tindakan yang akan diambil.
Baca juga : Hamas Nyatakan Tentara Israel Bunuh Enam Tawanan di Gaza
Surat kabar Israel Haaretz melaporkan Netanyahu secara luas dituduh menambahkan begitu banyak persyaratan pada perundingan gencatan senjata sehingga membuat kesepakatan menjadi mustahil. Ini karena ada penentangan dari anggota kabinet sayap kanan di pemerintahannya.
Mereka mengatakan akan meninggalkan koalisinya jika dia menyetujui gencatan senjata. Ini berarti Netanyahu mungkin harus menghadapi tuduhan korupsi yang sudah berlangsung lama.
"Memang tidak menyenangkan untuk mengakuinya, tetapi Netanyahu hanya akan mendorong kesepakatan tercapai ketika situasi sedang panas-panasnya," kata seorang menteri dari partainya sendiri kepada Haaretz.
Baca juga : Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Pembebasan Tawanan di Gaza
"Saat ini, dia lebih takut pada (menteri sayap kanan Itamar) Ben-Gvir dan (Bezalel) Smotrich daripada takut pada keluarga para sandera," tambahnya.
Pejabat lain yang dekat dengan Netanyahu mengatakan dia takut terulangnya malam yang bersejarah. Ini mengacu pada protes tahun lalu yang dipicu oleh pemecatan Menteri Pertahanan Yoav Gallant setelah dia keberatan dengan reformasi peradilan Netanyahu.
"Sumber lain yang dekat dengan perdana menteri mengatakan dia akan memantau sentimen publik dalam beberapa hari mendatang dan menunggu waktu selama dia bisa," lapor Haaretz. (Z-2)
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Sebuah rudal jatuh langsung di pusat Kota Rishon Lezion.
Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan ambil bagian dalam operasi yang bersifat ofensif atau menyerang.
Pada Jumat (13/6) dini hari, Israel melakukan serangan udara yang menghantam fasilitas nuklir dan rudal Iran.
KETEGANGAN di Timur Tengah meningkat tajam setelah Israel melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran terhadap instalasi militer dan nuklir Iran,
IRAN kembali melancarkan gelombang serangan terbaru ke wilayah Israel pada Sabtu (14/6) dini hari waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian bersumpah bahwa pihaknya akan memberikan respons yang kuat atas serangan udara Israel yang dilancarkan pada Jumat (13/6) dini hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved