Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEBUAH Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang terletak di Rusia bagian barat, tempat terjadinya pertempuran sengit berpotensi hancur. Terlebih situs itu tidak memiliki kubah pelindung yang dapat melindunginya dari rudal, pesawat nirawak atau drone dan artileri.
Direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, pada Selasa (27/8) mengunjungi PLTN Kursk di luar kota Kurchatov di wilayah Kursk Rusia, tempat pasukan Ukraina menerobos perbatasan tiga minggu lalu dan Rusia berjuang untuk mengusir mereka.
“Bahaya atau kemungkinan kecelakaan nuklir muncul di dekat sini,” kata Grossi, dilansir Al Jazeera, Rabu (28/8).
Baca juga : IAEA Sebut Timnya Siap Nilai PLTN Zaporizhzhia Secara Objektif
Grossi menjelaskan fasilitas tipe RBMK tidak memiliki kubah penahan dan struktur pelindung seperti PLTN modern. Artinya, inti reaktor yang berisi bahan nuklir hanya dilindungi oleh atap biasa. Hal ini membuatnya sangat rentan dan berisiko, misalnya terhadap serangan artileri, drone atau rudal.
“Jadi inilah mengapa kami percaya bahwa PLTN jenis ini sangat dekat dengan titik kontak atau front militer adalah fakta yang sangat serius yang kami tanggapi dengan sangat serius,” ujarnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin minggu lalu menuduh Ukraina mencoba menyerang pabrik Kursk. Ukraina belum menanggapi tuduhan bahwa mereka menyerang fasilitas tersebut. “Saya diberitahu tentang dampak drone. Saya diperlihatkan beberapa sisa-sisanya dan tanda-tanda dampaknya,” kata Grossi tanpa menyebutkan siapa yang bertanggung jawab.
Baca juga : Lagi, Rudal Hantam PLTN Zaporizhzhia yang Dikuasai Militer Rusia
Grossi menegaskan tujuan kunjungannya adalah untuk menarik perhatian dunia terhadap situasi ini. Pada dasarnya, PLTN tidak boleh diserang dengan cara apa pun. IAEA telah berulang kali memperingatkan bahaya pertempuran di sekitar pembangkit nuklir sejak serangan militer skala penuh Rusia di Ukraina dimulai pada Februari 2022.
Analis pertahanan Pavel Felgenhauer mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan yang berkelanjutan di dekat pembangkit nuklir Kursk dapat mengubah arah perang. “Garis depan saat ini, jauh, puluhan kilometer dari PLTN Kursk. Tampaknya Ukraina tidak berusaha mencapai atau menyerangnya, tapi tentu saja, ini adalah situasi yang berbahaya,” katanya.
“Situasi di front utara di Kursk, di (wilayah tetangga) Belgorod, tidak sepenuhnya menguntungkan Rusia. Ukraina mempunyai inisiatif di sana. Rusia mempunyai inisiatif di selatan (Ukraina) di Donbas, jadi kedua belah pihak saling mendukung. Masih ada kemungkinan bahwa Ukraina akan mencoba memperluas jembatan Kursk mereka dan pergi dengan pasukan ke Belgorod melalui perbatasan,” lanjutnya.
Alex Gatopoulos dari Al Jazeera, melaporkan dari Kyiv, mengatakan Rusia tahu bahwa mereka harus merebut Pokrovsk di wilayah Donbas karena itu adalah hadiah mutlak di Oblast Donetsk dan merupakan bagian yang dikuasai separatis pro-Moskow sejak 2014. (I-2)
Bagi para pemirsa di Rusia, sinema Indonesia masih eksotis, meskipun film-film dari negara ini kerap hadir di festival film internasional dan memenangkan penghargaan.
Pemerintah untuk berhati-hati dalam memutuskan permohonan kewarganegaraan kembali dari Satria Kumbara, eks Marinir TNI AL yang menjadi tentara relawan Rusia.
ISTANA kepresidenan Rusia, Kremlin, pada Selasa (22/7) mengatakan bahwa Moskow berharap putaran perundingan damai antara Rusia-Ukraina berikutnya akan berlangsung pekan ini.
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Uni Eropa resmi mengesahkan salah satu paket sanksi paling keras terhadap Rusia.
PEMERINTAH Rusia kembali menegaskan sikap tegasnya terkait kebijakan pertahanan nasional, khususnya soal doktrin nuklir.
Para kritikus mengatakan undang-undang baru yang diteken Zelensky melemahkan kewenangan Biro Antikorupsi Nasional (Nabu) dan Kejaksaan Khusus Antikorupsi (Sapo) Ukraina.
Rusia luncurkan lebih dari 400 drone dan satu rudal jarak jauh ke empat wilayah di Ukraina.
Negara-negara anggota Uni Eropa melalui NATO menjadi pihak yang membayar rudal Patriot.
Rudal Patriot adalah sistem pertahanan udara canggih AS yang mampu hancurkan rudal balistik, jelajah, dan drone. Ini peran dan kemampuannya di Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tenggat waktu kepada Rusia untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam waktu 50 hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved