Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KELOMPOK Palestina Hamas dan gerakan Jihad Islam menegaskan persyaratan untuk setiap kesepakatan dengan Israel, termasuk penghentian perang Gaza, penarikan penuh Israel, rekonstruksi, penghentian blokade, dan kesepakatan serius bagi pertukaran tahanan.
Persyaratan tersebut diuraikan dalam pernyataan yang dirilis oleh Hamas pada Rabu (21/8) setelah pertemuan yang dihadiri oleh Kepala Dewan Syura Hamas Mohamed Ismail Darwish, Sekretaris Jenderal Jihad Islam Ziad al-Nakhala, dan wakilnya Mohamed Hindi di lokasi pertemuan yang tidak disebutkan.
Menurut pernyataan tersebut, kedua kelompok menekankan perlu memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang cepat ke Gaza, terlepas dari hasil perundingan mengenai diakhirinya perang.
Baca juga : Gencatan Senjata masih Buntu ketika Blinken Tinggalkan Timur Tengah
Pertemuan tersebut menggarisbawahi perlu menghentikan agresi Israel dan perang di Gaza, menghukum para pemimpin pendudukan atas kejahatan terhadap kemanusiaan, serta meninjau perkembangan lapangan dan ketahanan kemampuan perlawanan untuk menyerang seluruh wilayah Palestina yang diduduki.
Mengenai perundingan gencatan senjata, para peserta meninjau kemajuan negosiasi tidak langsung dan sikap menghalangi kekuatan pendudukan yang menghambat upaya mediator untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
Pernyataan itu menekankan bahwa setiap perjanjian harus mencakup penghentian agresi secara menyeluruh, penarikan penuh pasukan Israel wilayah tersebut, dimulainya rekonstruksi, penghentian blokade, dan kesepakatan pertukaran tahanan yang serius.
Baca juga : Hamas Enggan Terlibat dalam Perundingan Gencatan Senjata Gaza
Kedua pihak menilai bahwa pemimpin pendudukan bertanggung jawab atas kegagalan upaya mediator (Qatar dan Mesir) dengan bersikeras melanjutkan agresi dan menolak hal yang telah disepakati pada tahap sebelumnya, terutama proposal yang diterima Hamas pada 2 Juli.
Adapun pertemuan antara Hamas dan Jihad Islam terjadi setelah desakan Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu untuk tidak menarik tentara dari Koridor Philadelphi di perbatasan dengan Mesir dan Koridor Netzarim yang memisahkan wilayah utara dan selatan.
Sementara itu, Presiden Amerika Joe Biden berbicara dengan Netanyahu pada Rabu malam untuk membahas perkembangan negosiasi. Pada Selasa, surat kabar berbahasa Ibrani Maariv melaporkan bahwa Netanyahu mengatakan kepada perwakilan keluarga tahanan Israel di Gaza bahwa Israel tidak akan, dalam keadaan apa pun, meninggalkan Koridor Philadelphi dan Poros Netzarim, meskipun mendapat tekanan besar untuk melakukannya. (Ant/Z-2)
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
BAYI-BAYI yang tinggal tulang dan kulit akhirnya meninggal karena ibu mereka terlalu kelaparan untuk menghasilkan susu.
STAF medis Rumah Sakit Al-Shifa yang mengalami krisis bahan bakar di Jalur Gaza utara terpaksa merawat tiga hingga empat bayi baru lahir di dalam satu inkubator.
TAHANAN administratif yang mendekam di penjara-penjara Israel sudah mencapai setidaknya 3.600 orang hingga awal Juli tahun ini.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved