Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

NATO Tingkatkan Armada Perang di Kawasan Pasifik

Ferdian Ananda Majni
21/8/2024 15:54
NATO Tingkatkan Armada Perang di Kawasan Pasifik
Ilusdtrasi: Ketegangan di Laut China Selatan(dok: MI)

NATO memperkuat kehadirannya di Pasifik Barat dengan mengirimkan kapal perang ke lebih banyak tempat. Keputusan ini menjadi sebuah langkah yang berisiko memicu ketegangan dengan Tiongkok dan dikhawatirkan akan semakin besarnya pengaruh aliansi tersebut di wilayah itu.

Peserta terbaru adalah kapal induk Italia Cavour, yang merupakan pertama kalinya Roma mengerahkan satu-satunya kapal induknya ke Pasifik. Cavour dan fregat Italia baru-baru ini mengadakan latihan dengan kapal induk AS USS Abraham Lincoln di dekat pulau Guam.

Sehari kemudian, jet siluman F-35 dan AV-8B Harrier yang diluncurkan dari Cavour berlatih menembak jatuh sasaran di udara.

Baca juga : Kebijakan Agresif NATO

“Ini adalah demonstrasi, di atas segalanya, kemampuan kami untuk memproyeksikan kekuatan di mana pun,” kata Laksamana Muda Giancarlo Ciappina, komandan kelompok penyerang kapal induk Cavour.

Hanya sedikit analis keamanan yang memperkirakan angkatan laut Eropa akan memainkan peran garis depan dalam setiap konflik di Pasifik. Namun meningkatnya frekuensi kehadiran mereka memperumit perhitungan Tiongkok karena negara itu meningkatkan tempo aktivitas militernya, termasuk penerbangan pesawat tempur dan pembom di dekat Taiwan dan konfrontasi dengan Filipina di Laut China Selatan.

Pada saat krisis, angkatan laut Eropa mungkin akan menambah kekuatan militer AS, misalnya dengan menyediakan platform tambahan untuk pesawat AS, menambah kemampuan berburu kapal selam atau berkontribusi dalam misi pasokan.

Baca juga : Filipina Pasang Badan untuk Laut Cina Selatan

Anggota NATO memiliki perjanjian pertahanan bersama yang hanya berlaku untuk serangan di Eropa dan Amerika Utara, sehingga mereka tidak diwajibkan secara hukum untuk membela satu sama lain di kawasan Indo-Pasifik.

Kapal induk Inggris HMS Prince of Wales dan kelompok penyerangnya dijadwalkan tiba di Pasifik tahun depan dan Prancis mengatakan akan mengirimkan kelompok penyerang kapal induk Charles de Gaulle. Kelompok penyerang adalah armada mini yang dibangun di sekitar kapal induk yang biasanya mencakup kapal perusak, kapal penjelajah dan kapal lainnya, serta jet tempur dan pesawat lainnya.

Jerman dan Belanda termasuk di antara anggota NATO lainnya yang berencana mengirim kapal perang ke wilayah tersebut.(M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya