Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Ini Jurus Baru Qatar, AS, dan Mesir Semai Damai di Gaza

Cahya Mulyana
17/8/2024 08:11
Ini Jurus Baru Qatar, AS, dan Mesir Semai Damai di Gaza
Para mediator gencatan senjata di Gaza menjembatani kebuntuan negosiasi dengan meluncurkan proposal baru.(Aljazeera)

PARA mediator negosiasi gencatan senjata Israel-Hamas yang terdiri dari Qatar, Amerika Serikat (AS) dan Mesir mengumumkan proposal penghubung. Mereka membuat skenario deeskalasi regional dan mengakhiri perang.

Ketiga negara itu mengatakan bahwa negosiasi gencatan senjata di Doha berlangsung serius dan konstruktif. Putaran perundingan saat ini dimulai pada Kamis (15/8) di tengah meningkatnya kekhawatiran akan perang regional. 

Itu setelah Israel membunuh komandan tinggi Hizbullah di Beirut, Libanon dan kepala politik Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di Teheran, Iran. Pernyataan itu menggemakan pernyataan sebelumnya oleh para mediator yang menolak adanya penundaan dalam pelaksanaan kesepakatan untuk mencapai gencatan senjata dan membebaskan para tawanan.

Baca juga : Israel Perintahkan Evakuasi Ratusan Ribu Warga di Gaza selatan

"Jalan kini telah ditetapkan untuk hasil tersebut, menyelamatkan nyawa, membawa bantuan kepada rakyat Gaza, dan meredakan ketegangan regional," kata ketiga negara tersebut pada Jumat (16/8), dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (17/8).

Pengumuman itu tidak memberikan perincian tentang proposalnya. Tetapi dikatakan bahwa proposal tersebut didasarkan pada poin-poin seperti yang sempat disampaikan oleh Presiden AS Joe Biden pada Mei. Rencana yang didukung AS akan melihat upaya bertahap untuk mengakhiri perang, dimulai dengan jeda pertempuran selama enam minggu yang akan memungkinkan pembebasan sejumlah tawanan Israel yang ditahan di Gaza dan tahanan Palestina di penjara Israel.

“Tim kerja akan melanjutkan pekerjaan teknis selama beberapa hari mendatang terkait rincian implementasi, termasuk pengaturan untuk mengimplementasikan perjanjian, ketentuan kemanusiaan yang luas, serta hal-hal spesifik yang berkaitan dengan sandera dan tahanan,” kata pernyataan bersama para mediator.

Baca juga : Hizbullah Pamerkan Kompleks Rudal Besar tidak Terdeteksi Israel

Biden menyatakan optimismenya tentang prospek tercapainya kesepakatan. "Kita mungkin sudah mendapatkan sesuatu, tetapi kita belum sampai di sana (kesepakatan), jauh lebih dekat daripada tiga hari yang lalu," katanya.

Gedung Putih kemudian mengatakan bahwa Biden mengadakan panggilan telepon terpisah dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi untuk meninjau kemajuan signifikan dalam pembicaraan gencatan senjata.

Departemen Luar Negeri AS juga mengatakan Menteri Luar Negeri Antony Blinken akan melakukan perjalanan ke Israel pada Sabtu (17/8) untuk melanjutkan upaya diplomatik intensif untuk menyelesaikan perjanjian.

“Menteri Blinken akan menggarisbawahi kebutuhan penting bagi semua pihak di kawasan tersebut untuk menghindari eskalasi atau tindakan lain yang dapat merusak kemampuan untuk menyelesaikan kesepakatan,” kata departemen tersebut. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya