Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyetujui penjualan jet tempur dan senjata lainnya ke Israel dalam kesepakatan senilai lebih dari US$20 miliar. Dalam suatu pernyataan, Pentagon mengatakan Blinken menyetujui kemungkinan penjualan 50 jet dan peralatan F-15 senilai hampir US$19 miliar.
Dia juga menyetujui kemungkinan penjualan 33.000 peluru tank dan 50.000 peluru mortir senilai sekitar US$774 juta dan kendaraan militer senilai US$583 juta.
Peluru tank akan segera tersedia untuk dikirim. Jet tempur F-15 produksi Boeing diperkirakan baru tiba mulai 2029. Departemen Luar Negeri memberi tahu Kongres tentang persetujuan tersebut. Kongres punya kemampuan untuk memblokir penjualan senjata, tetapi proses seperti itu sulit dilakukan.
Baca juga : AS Setujui Paket Senjata Senilai Rp312 Triliun untuk Israel
"Amerika Serikat berkomitmen terhadap keamanan Israel dan sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Israel mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siap pakai," kata Departemen Luar Negeri AS dalam pemberitahuannya mengenai F-15.
"Penjualan amunisi tank akan meningkatkan kemampuan Israel untuk menghadapi ancaman musuh saat ini dan masa depan, memperkuat pertahanan tanah airnya, dan berfungsi sebagai pencegah ancaman regional," tambahnya.
Penjualan jet tempur tersebut, senilai US$18,82 miliar, mencakup 50 jet tempur F-15IA--varian Israel dari F-15EX yang canggih--dan perlengkapan untuk pesawat F-15 Angkatan Udara Israel yang sudah ada serta peralatan lain.
Baca juga : Inggris Tangguhkan Penerbitan Lisensi Baru Ekspor Senjata ke Israel
Menteri Pertahanan Yoav Gallant menyampaikan terima kasih kepada Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin atas persetujuan tersebut. "Penjualan ini akan memajukan inisiatif pembentukan kekuatan penting yang membantu Israel dalam mengembangkan dan mempertahankan keunggulan militer kualitatifnya di kawasan," tulis Gallant di X.
"Ini termasuk memasukkan F-15IA ke dalam armada pesawat tempur IAF dan menyediakan amunisi penting untuk memastikan kemampuan dan keamanan Israel," tambahnya. "Saat kami berjuang untuk membela Israel di tujuh bidang berbeda, pesan dukungan dan komitmen Anda terhadap keamanan Israel jelas," lanjutnya.
Tahun lalu, Israel mengajukan permintaan resmi kepada AS terkait pengadaan 25 jet tempur F-15IA dengan opsi tambahan 25 unit. Pada Mei, Biden membekukan pengiriman ke Israel yang mencakup bom seberat 2.000 pon ketika ia memperingatkan terhadap serangan skala besar di kota Rafah di Gaza selatan, tempat sejumlah besar pengungsi Palestina tinggal.
Namun pemerintah mengatakan mereka belum menghentikan senjata lain dan mengabaikan keluhan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Juni bahwa Amerika Serikat memperlambat pengiriman senjata. (Times of Israel/Z-2)
PEMERINTAH Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan untuk menunda pengiriman senjata ke Ukraina.
Pendanaan penjualan senjata baru ke Ukraina telah ditangguhkan dalam beberapa minggu belakangan di tengah pembekuan bantuan luar negeri.
Selain dua orang preman, anggota mengamankan sejumlah senjata berupa tombak, double stick, golok, dan airsoft gun serta 3 unit sepeda motor.
KOREA Utara mengatakan bahwa penjualan senjata terbaru yang diusulkan AS tidak akan menyelamatkan Korea Selatan dari kekurangan strategis.
AS telah mengucurkan Rp356,8 triliun untuk mendukung operasi militer Israel, termasuk di Gaza, Lebanon, dan Suriah. Kucuran bantuan itu diberikan sejak 7 Oktober 2023.
Pelapor PBB menambahkan bahwa ini adalah kewajiban yang timbul dari Konvensi Jenewa 1949 untuk memastikan bahwa negara lain menghormati hukum humaniter internasional.
Iravani menekankan bahwa konflik terbaru dengan Israel bukan masalah regional dan bukan sekadar serangan terhadap satu negara.
Pertahanan udara Amerika Serikat (AS) membantu Israel menghalau rudal-rudal yang ditembakkan militer Iran.
Pertamina berencana melakukan pergeseran (shifting) sumber impor minyak mentah (crude) dari beberapa negara ke Amerika Serikat.
Serangan Israel menargetkan program nuklir Iran serta sejumlah fasilitas militer lainnya.
AMERIKA Serikat mengevakuasi staf diplomatik dari kedutaan besarnya di Baghdad, Irak. Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi itu kepada Anadolu, Rabu (11/6).
Pemerintah Indonesia terus melakukan pendampingan melalui perwakilan RI di Amerika Serikat dengan bantuan konsuler.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved