Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DELAPAN tahanan Palestina yang dibebaskan oleh militer Israel mengklaim bahwa mereka telah disiksa dan diancam selama dalam tahanan.
Dua wanita dan enam pria dibebaskan dari Penjara Ofer di Tepi Barat yang diduduki pada hari Kamis. Di antara para tahanan, beberapa pria menunjukkan tanda-tanda penyiksaan fisik dan tampak meringis kesakitan.
Melaporkan dari Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah, Hind Khoudary dari Al Jazeera mengatakan para tahanan yang dibebaskan “benar-benar kelelahan.”
Baca juga : PBB Kecam Perlakuan Buruk Israel terhadap Tahanan Palestina
“Salah satu perempuan tidak bisa berjalan dan dibawa ke bagian darurat dengan tandu.”
Para tahanan tidak ditangkap pada waktu yang sama, katanya, menambahkan salah satu pria, seorang sopir truk bantuan, ditahan di pos perbatasan Karem Abu Salem (Kerem Shalom).
Satu perempuan ditangkap setelah mengunjungi Tepi Barat yang diduduki bersama anaknya.
Baca juga : Warga Palestina Ceritakan Penyiksaan dalam Tahanan Tentara Israel
Palestinian Red Crescent Society mengatakan mereka memberikan pertolongan pertama kepada para tahanan yang dibebaskan di depan pos pemeriksaan militer Kissufim dan memindahkan mereka ke Rumah Sakit Al-Aqsa di Gaza tengah.
“Mereka semua mengatakan mereka disiksa, mereka semua mengatakan mereka diancam. Mereka semua mengatakan mereka tidak diberikan obat dan pakaian,” lapor Khoudary.
“Mereka ditanya tentang anggota Hamas dan tawanan Israel di Jalur Gaza.”
Baca juga : 50 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Militer Israel di Gaza
Israel membebaskan puluhan Palestina yang ditahan sebelumnya pada Juli, termasuk direktur Rumah Sakit al-Shifa, Muhammad Abu Salmiya, yang mengatakan Palestina menghadapi penyiksaan setiap hari di penjara.
“Beberapa tahanan meninggal di pusat interogasi dan tidak diberikan makanan dan obat,” kata Salmiya dalam konferensi pers setelah pembebasannya. “Sel-sel dirusak dan para tahanan dipukuli.”
Abu Salmiya ditangkap di tengah klaim militer Israel bahwa Hamas menggunakan Rumah Sakit al-Shifa sebagai basis. Ia dibebaskan setelah lebih dari tujuh bulan dalam tahanan.
Israeli Public Broadcasting Corporation melaporkan pada Juli, penjara “penuh” karena jumlah Palestina yang ditangkap meningkat setelah serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan.
Palestine Prisoners Society dan Detainees and Ex-Detainees Commission juga mengatakan 9.800 orang Palestina telah ditahan di Tepi Barat yang diduduki sejak perang Israel melawan Gaza dimulai. (Al Jazeera/Z-3)
Pemerintah saat ini sedang menunjukkan komitmen besar untuk mendorong kemandirian industri pertahanan
Sinergi antara dunia industri dan institusi pendidikan, akan memperkuat ketahanan kesehatan nasional serta mempercepat kemandirian industri farmasi dan vaksin di Indonesia.
AJANG Indo Defence 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan menjadi momentum penting untuk melakukan penguatan industri pertahanan di Tanah Air.
Hakim federal di San Francisco menolak permintaan California untuk segera melarang penggunaan Marinir dan Garda Nasional oleh pemerintahan Trump dalam operasi penegakan hukum.
Laporan internasional mengungkap Korea Utara telah mengirim jutaan peluru dan ribuan pasukan ke Rusia, membantu serangan terhadap Ukraina.
Di negara manapun instalasi militer jauh dari lingkungan sipil dan mesti steril.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
WFP PBB mengatakan hampir sepertiga penduduk Gaza harus menahan lapas.
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved