Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMERINTAH Bangladesh menetapkan status siaga tinggi untuk seluruh wilayah negara itu usai bentrokan antara mahasiswa dan polisi berlanjut.
Ibu kota Bangladesh, Dhaka, berada dalam kondisi internet padam total begitu juga dengan sambungan telepon.
Pada Kamis (18/7) malam, ribuan demonstran menyerbu stasiun televisi milik negara, BTV, merusak furnitur, menghancurkan jendela, dan membakar sebagian bangunan.
Baca juga : Sekolah dan Universitas di Bangladesh Ditutup Setelah Protes Kuota Pekerjaan Memakan Korban Jiwa
Kementerian Informasi Bangladesh mengungkapkan siaran televisi itu dihentikan dan mayoritas karyawannya telah meninggalkan lokasi.
Sebelumnya, lewat unggahan di akun resmi mereka, BTV mengatakan masih banyak karyawan mereka yang terjebak dan meminta bantuan dari pemadam kebakaran untuk memadamkan api.
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina muncul dalam siaran televisi itu pada Rabu (17/6) malam meminta warga untuk tetap tenang setelah aksi demonstrasi selama beberapa hari menyebabkan sedikitnya 19 orang tewas dan ratusan lain terluka.
Baca juga : Penusukan di Sekolah Picu Kerusuhan di Dublin
Mahasiswa Bangladesh menggelar demonstrasi menuntut perubahan sistem yang memberikan sepertiga pekerjaan di pemerintahan kepdaa kerabat dari veteran perang kemerdekaan Bangladesh saat memisahkan diri dari Pakistan pada 1971.
Para mahasiswa menuding sistem itu diskriminatif dan meminta proses rekrutmen dilakukan berdasarkan merit.
Pemerintah berusaha meredam aksi demonstrasi itu dan pada Kamis (18/7) mematikan sambungan internet untuk memperlambat pergerakan mahasiswa.
Baca juga : Macron Usulkan Sanksi bagi Orangtua Pelaku Kerusuhan
Namun, hari itu malahan menjadi hari paling berdarah dalam rangkaian demonstrasi mahasiswa.
Sheikh Hasina mengecam tewasnya demonstran dengan menyebut kematian mereka adalah pembunuhan. Dia menawarkan dialog dengan mahasiswa yang dengan tegas ditolak.
"Pemerintah telah membunuh banyak rekan kami sehingga kami menolak berdialog dengan mereka," ujar Nahid Iqgal, salah satu pemimpin demonstrasi mahasiswa.
Demonstran lainnya, Aleem Khan mengatakan, "Perdana menteri meminta demonstrasi diakhiri di satu sisi sementara di sisi lainnya menyerang mahasiswa lewat polisi." (bbc/Z-1)
Aksi unjuk rasa warga tersebut digelar di kawasan Alun-alun Kota Pati depan pintu masuk Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (13/8).
Keputusan itu diambil meski ada penolakan luas dari publik dan kekhawatiran langkan tersebut akan membahayakan para sandera.
SEKITAR 18.000 orang turun ke jalan di Kuala Lumpur pada Sabtu (26/7).
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
ANGOLA tengah menghadapi krisis ekonomi dan keamanan yang serius. Aksi unjuk rasa besar-besaran yang awalnya dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar, kini berubah menjadi kerusuhan massal
Gedung Putih menegaskan akan menyelidiki siapa dalang dibalik pemberontakan di wilayah Los Angeles, California, Amerika Serikat.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Impas) Agus Andrianto diminta tanggung jawab karena gagal mengelola lembaga pemasyarakatan (lapas).
Sebanyak 56 narapidana dari Lapas Narkotika Muara Beliti yang berbuat kerusuhan dipindahkan ke Lapas dengan pengamanan super maksimum di Pulau Nusakambangan.
KERUSUHAN terjadi di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan. Kini dilaporkan kondisinya sudah kondusif
1 Mei diperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day. Hari tersebut adalah sebuah peringatan atas solidaritas pekerja yang merujuk pada peristiwa kerusuhan Haymarket
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved