Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
LIMA orang yang terhubung dengan salah satu geng kriminal terbesar di Ekuador telah dijatuhi hukuman penjara atas pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio tahun lalu.
Villavicencio, seorang anggota majelis nasional negara tersebut dan mantan jurnalis, ditembak mati saat meninggalkan acara kampanye di ibu kota, Quito, pada bulan Agustus tahun lalu.
Carlos Angulo, yang diduga merupakan pemimpin geng Los Lobos, dan Laura Castilla dijatuhi hukuman 34 tahun 8 bulan penjara karena didakwa mengarahkan eksekusi tersebut.
Baca juga : Buru Pembunuh Capres Ekuador, AS Tawarkan Hadiah 5 Juta US Dolar
Dua pria dan seorang perempuan dijatuhi hukuman 12 tahun penjara oleh pengadilan di Quito karena membantu kelompok pembunuh dalam serangan tersebut.
Jaksa penuntut mendakwa Angulo, yang dikenal luas sebagai The Invisible, memerintahkan pembunuhan dari penjara Quito tempat ia menjalani hukuman 54 bulan atas tuduhan kepemilikan senjata.
Ia membantah tuduhan tersebut, mengklaim bahwa ia dijadikan "kambing hitam" untuk pembunuhan tersebut.
Baca juga : Polres Batang Tangkap Belasan Gangster Pembunuh Anak Dibawah Umur
Castilla bertanggung jawab atas logistik untuk pembunuhan itu. Ia diduga menyediakan senjata, uang, dan sepeda motor kepada para pelaku untuk melaksanakan pembunuhan.
Ketiga orang lainnya Erick Ramirez, Victor Flores, dan Alexandra Chimbo dituduh membantu kelompok pembunuh melacak pergerakan Villavicencio.
Lebih dari 70 orang memberikan kesaksian selama persidangan, termasuk seorang saksi kunci yang mengatakan bahwa geng tersebut ditawari lebih dari US$200,000 (£154,000) untuk membunuh Villavicencio.
Baca juga : AS Memberlakukan Sanksi pada Geng Los Choneros di Ekuador
Villavicencio, seorang aktivis anti-korupsi yang gigih, adalah salah satu dari sedikit kandidat yang menuduh adanya hubungan antara kejahatan terorganisir dan pejabat pemerintah di Ekuador.
Dalam minggu-minggu menjelang pemilihan, politisi tersebut telah menerima ancaman pembunuhan dan diberikan pengamanan. Namun, ia terus berkampanye dan ditembak oleh sekelompok penyerang pada 9 Agustus di luar sebuah sekolah di utara Quito.
Jaksa penuntut mengatakan selama persidangan bahwa salah satu pria yang terlibat dalam pembunuhan tersebut ditembak mati dalam baku tembak dengan polisi di lokasi kejadian.
Baca juga : Petahana Nayib Bukele Unggul dalam Pemilihan El Salvador
Enam pria lainnya kemudian ditangkap sehubungan dengan pembunuhan tersebut, tetapi kemudian ditemukan terbunuh di penjara El Litoral, tempat mereka ditahan dalam penahanan pra-persidangan.
Penyelidikan terpisah mengenai siapa yang menyewa Los Lobos untuk melakukan pembunuhan tersebut masih berlangsung, kata para jaksa.
Janda Villavicencio, Veronica Sarauz, menyambut keputusan tersebut. Namun, ia mengatakan hal ini hanyalah awal dari perjalanan panjang untuk mengungkap seluruh cerita di balik kematian suaminya.
Ekuador secara historis merupakan negara yang relatif aman dan stabil di Amerika Latin, tetapi kejahatan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dipicu oleh meningkatnya kehadiran kartel narkoba Kolombia dan Meksiko yang telah menyusup ke geng kriminal lokal.
Geng Los Lobos yang dipimpin oleh Angulo dikatakan memiliki hubungan yang mendalam dengan kartel Jalisco New Generation yang kuat di Meksiko. (BBC/Z-3)
Miguel Uribe, calon presiden Kolombia, dalam kondisi kritis setelah ditembak tiga kali saat kampanye. Seorang remaja 15 tahun ditangkap sebagai tersangka.
Calon presiden Kolombia Miguel Uribe, ditembak dan terluka saat kampanye di Bogota, Sabtu (7/6).
MANTAN Presiden Donald Trump akan menghadapi Wakil Presiden Kamala Harris dalam Pemilu 2024.
Kamala Harris yang juga calon presiden dari Partai Demokrat berkunjung ke North Carolina untuk meninjau kerusakan akibat Badai Helene.
Putusan MK ini juga akan berdampak pada peraturan untuk Pemilu 2029
Setelah membunuh istri, pelaku mendatangi rumah tetangganya pada tengah malam dan secara terbuka mengakui perbuatannya.
Seorang perempuan berinisial RK, berusia 25 tahun, diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga tewas. Pelaku diduga adalah suaminya sendiri, JN, berusia 36 tahun.
Vance Luther Boelter didakwa membunuh legislator Melissa Hortman dan penembakan terhadap senator negara bagian Minnesota, John Hoffman.
Kemudian, terdakwa menghampiri korban untuk meminta sebatang rokok dan dijawab korban tidak ada.
PELAKU AS, 21, membunuh atasannya yang merupakan bos sembako berinisial ALS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, karena tersinggung dengan perkataan korban.
POLISI mengungkap motif di balik pembunuhan tragis yang terjadi di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved