Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan militer negara tersebut hampir mencapai “akhir tahap penghapusan” angkatan bersenjata Hamas di Gaza.
“Saya baru saja kembali kemarin dari kunjungan ke Divisi Gaza. Saya melihat pencapaian yang sangat signifikan dalam pertempuran yang berlangsung di Rafah. Kami sedang menuju akhir tahap penghapusan angkatan bersenjata teroris Hamas; kami akan terus menyerang sisa-sisanya,” kata Netanyahu dalam pernyataannya kepada sekelompok pejabat militer Israel dan internasional yang belajar di National Security College.
Dia kembali berjanji Israel akan mencapai tujuannya dalam perang melawan Hamas: mengembalikan sandera dari Gaza, menghapus kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, memastikan Gaza tidak akan menjadi ancaman bagi Israel, serta mengembalikan penduduk Israel yang terdampak perang ke rumah mereka di selatan dan utara.
Baca juga : Benjamin Netanyahu: Fase Intens Perang dengan Hamas Akan Segera Berakhir
Sebelum meluncurkan operasi militer di Rafah pada Mei, para pemimpin Israel telah menyatakan kota Gaza selatan itu adalah benteng terakhir Hamas.
Netanyahu mengatakan bulan lalu “fase intens dari perang dengan Hamas (di Gaza) akan segera berakhir,” dan fokus militer kemudian bisa beralih ke perbatasan utara Israel dengan Lebanon.
“Ini tidak berarti bahwa perang akan berakhir, tetapi perang dalam tahap saat ini akan berakhir di Rafah. Ini benar. Kami akan terus ‘memotong rumput’ nanti,” kata Netanyahu kepada Channel 14 Television pada 23 Juni.
Israel melancarkan serangan militernya di Gaza setelah serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober, di mana setidaknya 1.200 orang tewas dan lebih dari 250 orang diculik.
Serangan Israel di Gaza sejak itu telah menewaskan setidaknya 37.718 warga Palestina dan melukai 86.377 orang lainnya, menurut pejabat kesehatan Gaza. (CNN/Z-3)
Dus, tekanan maksimum Trump tak akan efektif. Tidak masuk akal melindungi rezim Zionis yang rasialis sambil mengorbankan kepentingan negara-negara di kawasan.
Tujuan utama serangan Israel terhadap Iran ialah meruntuhkan rezim mullah sebagaimana yang dikatakan Netanyahu pascaserangan Israel.
Musibah pada malam hari itu melanda setelah para peziarah memadati Meron di situs makam terkenal Rabbi Shimon Bar Yochai, seorang bijak Talmud abad kedua.
Para saksi mata menyalahkan polisi. Mereka mengatakan kericuhan terjadi setelah petugas menutup jalan sempit karena semakin banyak orang tiba.
Netanyahu, yang diadili atas tuduhan korupsi yang bantahnya, memiliki waktu 28 hari untuk mengamankan koalisi setelah pemungutan suara pada 23 Maret 2021 lalu,
Netanyahu menolak seruan AS untuk melakukan gencatan senjata. Dia bertekad untuk melanjutkan operasi tersebut sampai tujuannya tercapai.
Kendaraan rantis yang ditumpangi Panglima TNI dan Kapolri saat melakukan tinjauan pengamanan, jelang pengambilan sumpah dan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Minggu (20/10/2019).
Seharusnya perkara itu sudah masuk ke tahap penuntutan. Namun, karena masih di tangan polisi sehingga perkara jalan terkesan jalan di tempat
Polisi sempat terkendala untuk mengakses rumah sakit tersebut lantaran tempat itu milik pemerintah Kamboja
Bus sedang dalam perjalanan ke Karachi dari pangkalan AL di Provinsi Balochistan ketika mengalami gangguan teknis dan jatuh di jalan gunung di Jalan Raya Pesisir Makran.
"Saat ini pemerintah Filipina mengedepankan operasi militernya sedang berupaya keras untuk melakukan pembebasan ketiga sandra tersebut," kata Asep
Israel diminta bertanggung jawab penuh atas pelanggaran yang terus-menerus terjadi di masjid itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved