Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

PBB: Israel Rintangi Penyelidikan Korban Serangan Hamas

Cahya Mulyana
16/4/2024 20:31
PBB: Israel Rintangi Penyelidikan Korban Serangan Hamas
Asap mengepul ketika wanita dan anak-anak melihat di tengah puing-puing bangunan hancur akibat pemboman Israel di Khan Yunis, Jalur Gaza(AFP)

ISRAEL mencegah Komisi penyelidikan bentukan Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB mendapatkan penjelasan atau kesaksian saksi dan korban serangan Hamas 7 Oktober. Komisi yang dibentuk pada Mei 2021 ini tengah menyelidiki semua dugaan pelanggaran hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional di Israel dan wilayah Palestina.

“Saya menyesalkan kenyataan bahwa orang-orang di Israel yang ingin berbicara dengan kami tidak diberi kesempatan, karena kami tidak bisa mendapatkan akses ke Israel,” kata mantan kepala HAM PBB Navi Pillay yang kini memimpin penyelidikan kasus tersebut pada Selasa (16/4).

Dia menjelaskan soal perkembangan penyelidikan kasus tersebut kepada forum diplomat PBB di Jenewa, Swiss. Penyelidikan ini berfokus sepenuhnya pada konflik Gaza.

Baca juga : PBB Desak Penyelidikan Internasional Pelanggaran Perang Israel-Hamas

Pillay, mantan hakim Pengadilan Tinggi Afrika Selatan, mengatakan komisi tersebut sedang menyelidiki dugaan kejahatan selama serangan Hamas serta yang diduga dilakukan oleh pasukan Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Pillay juga menjabat sebagai hakim Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dan memimpin Pengadilan Kriminal Internasional untuk Rwanda. Pillay mengatakan komisi tersebut telah membagikan lebih dari 5.000 dokumen kepada ICC di Den Haag, yang dikumpulkan antara Oktober dan Desember 2023.

“Sejauh menyangkut pemerintah Israel, kami tidak hanya menghadapi kurangnya kerja sama namun juga hambatan aktif dalam upaya kami untuk menerima bukti dari saksi dan korban Israel atas peristiwa yang terjadi di Israel selatan,” kata salah satu dari tiga staf komisi ini, Chris Sidoti.

Baca juga : Aktivis HAM Kecam Pelecehan Sistemik terhadap Tahanan Palestina di Penjara Israel

Perang Gaza paling berdarah yang pernah terjadi dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel yang mengakibatkan kematian 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut data Israel.

Serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 33.797 orang di wilayah Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

Sidoti, berbicara melalui tautan video, mengatakan penyelidikan sulit mengumpulkan bukti dari sejumlah besar saksi.

Baca juga : Pengadilan Belanda Embargo F-35 untuk Israel

“Saya menggunakan kesempatan ini untuk kembali memohon kepada pemerintah Israel agar bekerja sama, dan kepada para korban dan saksi peristiwa di Israel selatan agar menghubungi Komisi Penyelidikan sehingga kami dapat mendengar apa yang mereka alami,” ujarnya.

Sidoti juga mengatakan para penyelidik mulai mengumpulkan bukti digital pada awal 7 Oktober, beberapa di antaranya telah menghilang dari internet. “Jika tidak dikumpulkan pada hari itu, maka tidak akan bisa dikumpulkan,” kata mantan komisaris hak asasi manusia Australia ini.

Komisi ini dijadwalkan akan menyampaikan temuan pertamanya kepada Dewan HAM PBB pada Juni. (AFP/Cah/Z–7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya