Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
IRAN disebut bakal segera menyerang Israel. Serangan itu buntut penyerangan yang dilakukan Israel terlebih dahulu ke konsulat Iran di Suriah.
Jerusalem Post sebelumnya memberitakan serangan Israel tersebut menyebabkan beberapa anggota Quds Force dari Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) kehilangan nyawa. Sehingga, Iran terang-terangan mengancam akan membalas Israel.
Selama ini, tidak ada yang mampu membendung serangan-serangan Israel ke Gaza lantaran di belakang negara tersebut didukung oleh kekuatan militer Amerika Serikat. Lalu, mengapa sekarang Iran dengan lantang menyatakan perang pada Israel? Bagaimana kekuaran militer Iran sebenarnya?
Baca juga : Ketegangan Regional Meningkat Akibat Ancaman Serangan Iran ke Israel
Menurut Global Fire Power (GFP), Iran termasuk dalam 15 besar negara dengan kekuatan militer global tertinggi. Pada tahun 2024, Iran menempati peringkat ke-14 dari total 145 negara yang dievaluasi dalam tinjauan tahunan GFP.
Dalam evaluasi tersebut, Iran memperoleh skor sebesar 0,2269, di mana skor 0,0000 dianggap sebagai skor 'sempurna'. Data ini terakhir diperbarui pada bulan Januari 2024.
Menurut Global Fire Power (GFP), keuangan suatu negara dicatat berdasarkan beberapa kategori. Mereka menekankan bahwa mengobarkan dan mempertahankan konflik yang berkepanjangan membutuhkan komitmen finansial yang besar dari semua pihak yang terlibat.
Baca juga : Pantas Berani Serang Israel, Ternyata Begini Kekuatan Militer Iran
Dalam kategori paritas daya beli, Iran memiliki kapasitas hingga US$1.319.000.000.000 dan juga memiliki cadangan devisa/emas senilai US$127.150.000.000.
Anggaran pertahanan Iran mencapai $9.954.451.000 USD, namun, negara ini juga memiliki utang luar negeri sebesar US$8.000.000.000.
Global Fire Power (GFP) mengevaluasi jumlah maksimum dan realistis dari sumber daya manusia (SDM) yang dapat dipertimbangkan oleh suatu negara dalam situasi perang, baik yang bersifat ofensif maupun defensif. Karena itu, komposisi SDM ini dianggap penting dalam perang.
Baca juga : Pasukan Israel Serang Kamp Jenin, 3 Orang Tewas Diantanya Anak di Bawah Umur
Iran memiliki jumlah penduduk sebanyak 87.590.873 jiwa. Dari jumlah tersebut, tenaga kerja yang tersedia mencapai 49.050.889 orang, atau setara dengan 56,0% dari total populasi.
Iran memiliki 610.000 personel militer aktif, yang setara dengan 0,7 persen dari total populasi. Namun, mereka juga memiliki 41.167.710 orang yang dapat dikerahkan dalam situasi perang.
Selain itu, Iran memiliki 350.000 personel militer cadangan, yang mewakili 0,4 persen dari populasi. Mereka juga memiliki 220.000 anggota paramiliter, atau sekitar 0,3 persen dari total penduduk.
Baca juga : Halau Israel, Pejuang Palestina Gunakan Senjata Berat
Selain itu, Iran memiliki 42.000 personel angkatan udara, 350.000 personel angkatan darat, dan 18.500 personel angkatan laut.
Menurut Global Fire Power (GFP), aspek logistik merupakan hal penting bagi kekuatan global dalam situasi perang maupun damai. Ini menentukan kemampuan suatu negara dalam memindahkan manusia, mesin, dan pasokan dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Iran memiliki jumlah angkatan kerja sebanyak 27.682.000 orang. Armada pedagang laut Iran mencapai 942 kapal. Negara ini juga memiliki 4 pelabuhan/terminal perdagangan dan 319 bandara.
Selain itu, Iran memiliki jaringan jalan sepanjang 223.485 km, jalur kereta api seluas 8.484 km, dan jalur saluran air seluas 850 km. (Z-10)
negara tertua di dunia yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bahkan 6000 sebelum masehi dan hingga kini masih bertahan
Ulama Iran beralasan hal itu untuk melindungi para perempuan dari atmosfer maskulin dan agar mereka tidak melihat pria setengah telanjang.
Setiap kali timnas Iran mencetak gol, para pendukung perempuan itu berteriak semakin kencang.
Di kualifikasi Zona Asia untuk Piala Dunia 2022,Timnas Australia memetik kemenangan 3-0 atas Nepal, Jumat, (11/6) waktu setempat.
Terakhir kali perempuan diizinkan menonton laga sepak bola di Stadion Azadi adalah pada Oktober 2019 kala Iran melumat Kamboja 14-0.
Politisi ultrakonservatif Iran mengecam Mahdavikia karena mengenakan jersey yang menampilkan semua bendera negara anggota FIFA, termasuk Israel di sebuah laga persahabatan.
Kendaraan rantis yang ditumpangi Panglima TNI dan Kapolri saat melakukan tinjauan pengamanan, jelang pengambilan sumpah dan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Minggu (20/10/2019).
Seharusnya perkara itu sudah masuk ke tahap penuntutan. Namun, karena masih di tangan polisi sehingga perkara jalan terkesan jalan di tempat
Polisi sempat terkendala untuk mengakses rumah sakit tersebut lantaran tempat itu milik pemerintah Kamboja
Bus sedang dalam perjalanan ke Karachi dari pangkalan AL di Provinsi Balochistan ketika mengalami gangguan teknis dan jatuh di jalan gunung di Jalan Raya Pesisir Makran.
"Saat ini pemerintah Filipina mengedepankan operasi militernya sedang berupaya keras untuk melakukan pembebasan ketiga sandra tersebut," kata Asep
Israel diminta bertanggung jawab penuh atas pelanggaran yang terus-menerus terjadi di masjid itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved