Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Inggris Ingin Terus Pasok Senjata untuk Israel

Cahya Mulyana
10/4/2024 12:15
Inggris Ingin Terus Pasok Senjata untuk Israel
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron(AFP/Mandel NGAN)

MENTERI Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan pemerintah negaranya telah menyimpulkan dapat terus mengirimkan senjata ke Israel. Dia menolak tekanan untuk menangguhkan ekspor senjata karena tuduhan pelanggaran kemanusiaan di Gaza.

“Mengenai Israel dan hukum humaniter internasional, dan sebagaimana diwajibkan oleh rezim kontrol ekspor senjata yang kuat di Inggris, saya sekarang telah meninjau saran terbaru mengenai situasi di Jalur Gaza dan perilaku kampanye militer Israel,” kata Cameron saat berkunjung ke Washington, Amerika Serikat (AS), Selasa (9/4).

Menurut dia, Inggris sangat prihatin dengan banyaknya warga sipil tewas di Jalur Gaza. Namun, hal itu tidak menghentikan Inggris untuk terus mengirimkan mesin pembunuh.

Baca juga : Pemimpin Dunia Kutuk Serangan Maut Israel terhadap Pekerja Bantuan

"Penilaian terbaru membuat posisi kami mengenai izin ekspor tidak berubah. Biar saya perjelas, kami terus mempunyai keprihatinan besar seputar masalah akses kemanusiaan di Jalur Gaza,” katanya dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

AS, yang sejauh ini merupakan pemasok senjata terbesar ke Israel, juga menolak seruan untuk menunda pengiriman. Sikap itu berbeda dengan petinggi Partai Demokrat di Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat AS Gregory Meeks.

Ia mengatakan tidak akan menyetujui transfer senjata besar-besaran ke Israel. Itu sampai dia memiliki lebih banyak informasi tentang cara Israel akan menggunakan senjata tersebut.

Baca juga : 4 Pekerja Bantuan Asing dan Sopir Palestina Tewas dalam serangan Israel

“Saya menunggu kepastian. Saya ingin memastikan bahwa saya mengetahui jenis senjata dan kegunaan senjata tersebut,” katanya.

Media AS melaporkan pada 1 April pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang mengkaji ulang transfer senjata senilai US$18 miliar untuk Israel yang akan mencakup lusinan pesawat F-15 Boeing Co BA.N.

Berita itu muncul ketika Biden menghadapi tekanan dari mitra asing, kelompok hak asasi manusia, dan beberapa rekan Demokrat di Kongres untuk menerapkan persyaratan pada transfer senjata guna mengendalikan serangan Israel di Gaza yang dikuasai Hamas.

Setidaknya 33.360 warga Palestina telah terbunuh dan 75.933 terluka sejak Israel memulai serangannya di Jalur Gaza, menurut kementerian kesehatan di daerah kantong yang dikelola Hamas. 

Sekitar 1.170 orang tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober dan 250 orang disandera, menurut data Israel, dan 132 orang masih hilang. (AFP/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya