Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PULUHAN ribu warga Israel melakukan protes terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, ketika perang Israel melawan Hamas di Gaza mencapai tanda setengah tahun.
Penyelenggara mengatakan sekitar 100.000 orang berkumpul di persimpangan jalan Tel Aviv yang berganti nama menjadi “Lapangan Demokrasi” sejak protes massal menentang reformasi peradilan yang kontroversial tahun lalu.
Sambil meneriakkan "pemilihan sekarang", para pengunjuk rasa menyerukan pengunduran dirinya ketika perang di Gaza memasuki bulan ketujuh pada hari Minggu, lapor koresponden AFP.
Baca juga : Netanyahu Setuju Perundingan lagi, Lima Warga Gaza Tewas dalam Bantuan Makanan
Demonstrasi juga diadakan di kota-kota lain, dengan pemimpin oposisi Israel Yair Lapid mengambil bagian di Kfar Saba sebelum keberangkatannya untuk melakukan pembicaraan di Washington.
“Mereka belum belajar apa pun, mereka belum berubah,” katanya pada rapat umum itu.
“Sampai kita memulangkan mereka, mereka tidak akan memberikan negara ini kesempatan untuk maju.”
Baca juga : AS: Serangan Israel ke Rafah Merupakan Kesalahan
Media Israel mengatakan bentrokan terjadi antara pengunjuk rasa dan polisi pada demonstrasi di Tel Aviv dan polisi mengatakan satu pengunjuk rasa telah ditangkap.
Belakangan, para pengunjuk rasa di Tel Aviv bergabung dengan keluarga sandera Gaza dan pendukung mereka.
Sebelumnya, tentara mengumumkan tentara telah menemukan jenazah seorang sandera yang diculik militan Palestina dalam serangan 7 Oktober dan kemudian dibunuh di penangkaran di Jalur Gaza.
Baca juga : Israel-Hamas Siap Berunding kembali, PBB Ingatkan Kelaparan di Gaza
Penemuan jenazah Elad Katzir menambah jumlah sandera menjadi 12 orang, yang menurut tentara telah mereka bawa pulang dari Gaza selama perang.
Serangan Hamas mengakibatkan kematian 1.170 orang di Israel selatan, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut data Israel.
Serangan balasan Israel terhadap Hamas telah menewaskan sedikitnya 33.137 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Baca juga : Benjamin Netanyahu Menolak Kritik Joe Biden terhadap Kebijakan Perang Israel di Gaza
Sekitar 250 warga Israel dan orang asing disandera oleh militan pada 7 Oktober.
Tentara mengatakan 129 orang masih ditahan di Gaza, termasuk 34 orang yang diperkirakan tewas.
Demonstran akan turun ke jalan lagi pada hari Minggu, dengan rencana unjuk rasa di Yerusalem. (AFP/Z-3)
Peneliti Formappi Lucius Karus menilai DPR RI perlu bersikap bijak dalam merespons aspirasi para pendemo yang belakangan menyoroti kinerja lembaga legislatif.
Aksi unjuk rasa warga tersebut digelar di kawasan Alun-alun Kota Pati depan pintu masuk Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (13/8).
Keputusan itu diambil meski ada penolakan luas dari publik dan kekhawatiran langkan tersebut akan membahayakan para sandera.
SEKITAR 18.000 orang turun ke jalan di Kuala Lumpur pada Sabtu (26/7).
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Petani Palestina melaporkan tanaman zaitun mereka ditumbangkan oleh Israel, dan LSM Palestina mencatat 14 orang telah ditangkap di Desa al-Mughayyir selama tiga hari pengepungan.
ISRAEL melancarkan serangan udara ke sejumlah target Houthi di Sanaa, Yaman, pada Minggu (25/8) waktu setempat. Operasi itu merupakan balasan atas serangan rudal Houthi.
Achmad menekankan bahwa UI bebas berdiskusi dengan siapa saja di forum kritis yang tepat, dengan kurasi dan counter-speech yang memadai.
Permintaan maaf itu disampaikan setelah muncul gelombang kritik di media sosial terhadap UI yang mengundang Berkowitz dalam acara PSAU pada 23 Agustus 2025.
Baitul Maqdis Institute menyatakan keprihatinan atas diundangnya akademisi Peter Berkowitz, sosok pro-Israel.
Veldkamp juga mengaku ragu kondisi politik akan berubah dalam waktu dekat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved