Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

40 Orang Tewas Saat Serangan Senjata di Konser Moskow

Thalatie K Yani
23/3/2024 04:40
40 Orang Tewas Saat Serangan Senjata di Konser Moskow
Sekelompok penembak membuka api di sebuah konser rock di pinggiran kota Moskow, menewaskan setidaknya 40 orang dan melukai 100 lainnya. (AFP)

PENEMBAK membuka api di sebuah konser rock di pinggiran kota Moskow pada Jumat, menewaskan setidaknya 40 orang, melukai 100 orang, dan memicu kebakaran di teater, kata otoritas.

Penyerang berpakaian seragam loreng masuk ke dalam gedung, membuka api, dan melemparkan granat atau bom penyulut, menurut seorang jurnalis dari agen berita RIA Novosti di lokasi kejadian.

Api dengan cepat meluas melalui aula konser Crocus City di pinggiran Krasnogorsk di bagian utara ibu kota Rusia, yang dapat menampung beberapa ribu orang dan telah menjadi tuan rumah bagi artis-artis internasional terkemuka.

Baca juga : Tragedi Penembakan di Sekolah Iowa: Seorang Siswa Meninggal, Lima Luka

"Menurut informasi awal, 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka akibat serangan teroris di Crocus City Hall," menurut layanan keamanan FSB, dikutip oleh agensi berita Interfax dan media Rusia lainnya.

"Otoritas mengatakan penyelidikan teroris telah dimulai dan Presiden Vladimir Putin menerima pembaruan "terus-menerus," kata juru bicaranya Dmitry Peskov kepada agensi berita Rusia.

Pasukan penjaga nasional Rusia mengatakan mereka berada di lokasi dan mencari pelaku.

Baca juga : Warga Ceko berduka atas korban penembakan di Universitas Charles, Praha

Alexei, seorang produser musik yang mengunjungi konser, mengatakan kepada AFP dia mendengar "beberapa tembakan mesin dan teriakan wanita yang mengerikan. Kemudian banyak teriakan. Hanya tiga atau empat tembakan dan kemudian ada beberapa lagi".

"Lalu asap putih mulai bertiup," katanya. Ada "tumpukan mengerikan" saat orang mencoba melarikan diri dan orang "mendaki kepala mereka untuk keluar," tambahnya.

Saluran berita Telegram Baza dan Mash, yang dekat dengan keamanan, menunjukkan gambar video api dan asap hitam memancar dari aula.

Baca juga : 6 Orang Tewas Akibat Serangan Rusia di Pusat Distribusi Ukraina

Gambar lain menunjukkan dua pria berjalan-jalan melalui aula dengan setidaknya satu orang tersisa di tanah di dekat pintu masuk. Para penonton konser juga terlihat bersembunyi di belakang kursi atau mencoba melarikan diri.

Wali kota Moskow Sergei Sobyanin membatalkan semua acara publik di kota itu untuk akhir pekan.

Layanan keamanan yang dikutip oleh Interfax mengatakan antara dua hingga lima orang "mengenakan seragam taktis dan membawa senjata otomatis" membuka api pada penjaga di pintu masuk dan kemudian mulai menembaki penonton.

Baca juga : Pimpinan Tentara Bayaran Wagner, Dikabarkan Tewas Dalam Kecelakaan Pesawat

"Orang-orang yang berada di dalam aula diarahkan ke tanah untuk melindungi diri mereka dari tembakan selama 15 atau 20 menit," jurnalis RIA Novosti dikutip sebagai mengatakan.

Orang mulai merangkak keluar ketika aman, melaporkan jurnalis.

Kejahatan yang Dibenci

Sekitar 100 orang melarikan diri melalui ruang bawah tanah teater sementara yang lain berlindung di atap, kata kementerian layanan darurat di saluran Telegramnya.

Baca juga : Seorang Alumnus Serang Bekas Sekolahnya

Tetapi sekitar sepertiga kompleks terbakar, lapor agensi berita TASS.

Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan itu telah menjadi "serangan teroris berdarah".

"Seluruh komunitas internasional harus mengutuk kejahatan yang dibenci ini," katanya di Telegram.

Baca juga : Mengintip Prospek Damai Rusia dan Ukraina

Presidensi AS menyebut serangan itu "mengerikan" tetapi mengatakan tidak ada tanda-tanda langsung hubungan dengan konflik di Ukraina.

Presidensi Ukraina mengatakan Kiev "tidak ada hubungannya" dengan serangan itu, sementara intelijen militer menyebut insiden itu sebagai "provokasi" Rusia dan menuduh bahwa layanan khusus Moskow berada di baliknya.

Legiun Kebebasan Rusia, sebuah milisi pro-Ukraina yang bertanggung jawab atas serangan di wilayah perbatasan. (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya