Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
UNI Eropa menyetujui sanksi baru untuk pemukim Israel yang melakukan kekerasan pada pertemuan di Brussels, Belgia, Senin (18/3).
Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengaku senang dengan keputusan tersebut. Namun dia juga mengatakan blok tersebut masih bergerak terlalu lambat dalam menangani krisis Gaza.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell kemudian mengkonfirmasi keputusan tersebut. Dia mengatakan kompromi yang solid telah disepakati di tingkat tinggi.
Baca juga : Tanpa UE, Spanyol Tetap Sanksi Pemukim Israel
Dia berharap keputusan tersebut akan segera diadopsi sepenuhnya. Pada pertemuan kebijakan luar negeri bulan lalu, blok tersebut gagal mengeluarkan sanksi dengan suara bulat.
Negara-negara seperti Spanyol dan Prancis telah mengumumkan sanksi sepihak terhadap pemukim ekstremis di tingkat nasional. Albares merayakan keputusan blok tersebut namun mengatakan bahwa keputusan seperti ini dilakukan terlalu lambat dibandingkan dengan apa yang dibutuhkan penduduk Palestina.
Dia juga menyayangkan pertemuan itu tidak menghasilkan kesepakatan mengenai gagasan Spanyol dan Irlandia untuk membahas Perjanjian Asosiasi Uni Eropa dengan Israel atas dasar pelanggaran hak asasi manusia.
Baca juga : Uni Eropa: Kelaparan di Gaza sebagai Senjata Buatan Manusia
Namun, dia mengapresiasi perdebatan dan dialog seputar keputusan tersebut. Dia mengatakan menteri luar negeri Israel akan diundang ke pertemuan Dewan Luar Negeri di masa depan.
“Saya melihat banyak negara semakin mendekati posisi Spanyol dan sekelompok kecil negara pada Desember,” katanya.
Spanyol menyerukan gencatan senjata segera dan permanen di Gaza, pembebasan semua sandera, dan bantuan kemanusiaan untuk mencapai wilayah tersebut melalui jalur darat.
Madrid menganjurkan konferensi perdamaian internasional yang akan menghasilkan pengakuan komunitas internasional terhadap negara Palestina yang layak. (Anadolu/Z-3)
Rekaman audio mantan Kepala Intelijen Militer Israel, Aharon Haliva, bocor ke publik. Ia menyebut kematian puluhan ribu warga Palestina di Gaza sebagai sesuatu yang “diperlukan”.
Menlu Mesir Badr Abdelatty menolak ide pemindahan warga Gaza. Ia menegaskan pengusiran massal Palestina adalah garis merah.
Hamas menyatakan setuju dengan proposal terbaru gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.
Israel memberikan izin khusus kepada Indonesia untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui jalur udara (airdrop) ke Gaza.
RIBUAN warga Israel turun ke jalan pada Minggu (17/8) memprotes kebijakan PM Benjamin Netanyahu dan menyerukan diakhirinya perang di Gaza serta mendesak pembebasan para sandera.
AS menghentikan semua visa kunjungan bagi warga Jalur Gaza sambil menunggu peninjauan yang lengkap dan menyeluruh.
Pemerintah Spanyol menambah 500 pemadam kebakaran, menjadi total 1.900 orang untuk mengatasi kebakaran hutan. Korban jiwa bertambah menjadi empat orang.
Uni Eropa mengirimkan dua pesawat pemadam kebakaran ke Spanyol untuk membantu memadamkan kebakaran hutan.
Badan Keamanan dan Situasi Darurat Wilayah Otonomi Madrid menyatakan 180 orang dievakuasi akibat kebakaran hutan tersebut.
Lebih dari seribu orang dievakuasi di Spanyol akibat kebakaran hutan yang terus meluas.
Pemerintah Kota Jumilla di Spanyol melarang umat Muslim menggunakan fasilitas umum untuk Idul Fitri dan Idul Adha. Kebijakan ini menuai kecaman luas.
Jerman dan Spanyol mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, meskibelum cukup mengatasi krisis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved