Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
KEPALA Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell menegaskan bahwa kelaparan telah digunakan sebagai senjata perang di Jalur Gaza, Palestina. Ia juga menyebut kurangnya bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza sebagai bencana buatan manusia.
Kapal Spanyol yang membawa pasokan makanan telah meninggalkan Siprus menuju Gaza. Namun, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pengiriman bantuan via laut tersebut tidak dapat menggantikan pasokan melalui jalur darat.
Cara tercepat dan paling efektif untuk menyalurkan bantuan ke Gaza ialah melalui darat. Namun, menurut sejumlah lembaga bantuan, pembatasan yang dilakukan Israel telah membuat bantuan yang masuk ke Gaza hanya berjumlah sedikit.
Baca juga : PBB Desak Penyelidikan Penembakan Massal oleh Israel di Gaza
Perhatian kini dialihkan ke rute alternatif menuju Gaza, termasuk via laut dan udara. Israel mengatakan pihaknya tidak bisa disalahkan atas kekurangan pangan di Gaza, karena mereka telah mengizinkan bantuan melalui dua penyeberangan di selatan.
Namun saat berpidato di depan Dewan Keamanan PBB di New York pada Selasa (12/3), Borrell mengatakan krisis kemanusiaan di Gaza disebabkan kurangnya pengiriman bantuan melalui jalur darat. "Kita sekarang sedang menghadapi populasi warga yang berjuang untuk kelangsungan hidup mereka sendiri. Bantuan kemanusiaan perlu masuk ke Gaza dan Uni Eropa berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkannya," kata Borrell.
Krisis kemanusiaan di Gaza saat ini, lanjut Borrell, ialah ulah manusia. Ia mengatakan Uni Eropa sedang mencari cara alternatif untuk memberikan bantuan melalui laut dan udara.
"Ini karena menyalurkan bantuan melalui jalan raya tidak memungkinkan karena (aksesnya) ditutup secara artifisial. Kelaparan telah digunakan sebagai senjata perang. Ketika kita mengutuk kejadian (perang) di Ukraina, kita juga harus menggunakan kata-kata yang sama untuk yang terjadi di Gaza," tegasnya.
Ancaman kelaparan semakin meluas di Gaza, di saat banyak warga menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan. Selain warga sipil, para tenaga kesehatan terancam kelaparan dan hanya memiliki sedikit makanan untuk berbuka puasa. (BBC/Z-2)
PEMERINTAH Belanda menyatakan dua menteri Israel sebagai persona non grata akibat pernyataan dan tindakan yang dianggap memicu kekerasan serta mendorong pembersihan etnis Gaza.
Sebanyak 127 orang di Gaza telah meninggal karena penyebab terkait malnutrisi, dengan satu dari tiga orang tidak makan selama beberapa hari, menurut PBB.
PAUS Leo XIV menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.
PM Otoritas Palestina Mohammad Mustafa tegaskan Hamas serahkan kendali Jalur Gaza dan senjata kepada Otoritas Palestina.
KONDISI kelaparan di Jalur Gaza kini mencapai titik kritis dan mengancam nyawa lebih dari dua juta penduduk Palestina.
KRISIS gizi di Jalur Gaza, Palestina, mencapai titik kritis dengan lonjakan kematian yang mencolok sepanjang Juli 2025. Hal itu diungkapkan WHO dalam laporan terbaru yang dirilis 27 Juli 2025.
PBB menyebut Gaza menghadapi krisis kelaparan terburuk dengan lebih dari 20 ribu anak alami gizi buruk.
Sebanyak tiga relawan berpengalaman yakni Ir. Edi Wahyudi sebagai ketua tim dan dua anggota Abdurrahman Parmo dan Fikri Rofi’ulhaq telah berangkat ke Kairo.
Inggris siap mengakui Palestina sebagai negara merdeka pada Sidang Umum PBB September mendatang, jika Israel tidak setuju gencatan senjata di Gaza.
PRANCIS dan Inggris, bersama sejumlah negara lainnya, mulai menunjukkan niat serius untuk mengakui Palestina.
NIAT Prancis dan sejumlah negara lain untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dinilai sebagai langkah penting dalam peta diplomasi internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved