Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

PBB Desak Penyelidikan Penembakan Massal oleh Israel di Gaza

Cahya Mulyana
01/3/2024 15:15
PBB Desak Penyelidikan Penembakan Massal oleh Israel di Gaza
Orang-orang berduka menyusul insiden dini hari ketika warga bergegas menuju truk bantuan di Kota Gaza pada 29 Februari 2024.(AFP)

PEMBUNUHAN terhadap 112 orang yang tengah mengantre bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina, oleh Israel harus dipertanggungjawabkan. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mendesak penyelidikan kasus ini secara independen yang efektif.

Berbicara di St. Vincent and Grenadines menjelang pertemuan puncak regional, Guterres mengaku terkejut dengan episode terbaru perang dengan Israel. Pihak berwenang Palestina mengatakan lebih dari 30 ribu warga sipil telah terbunuh sejak 7 Oktober.

Otoritas Kesehatan Gaza mengatakan, pasukan Israel menembak mati lebih dari 100 warga Palestina saat sedang menunggu pengiriman bantuan. Namun seperti kebiadaban sebelum-sebelumnya di Gaza, Israel menyangkalnya.

Baca juga : Saudi Peringatkan Bencana Kemanusiaan jika Israel Deportasi Warga Rafah Palestina

Meski demikian, Israel mengatakan, kematian terjadi karena kerumunan orang mengepung truk bantuan. Menurut mereka, para korban terinjak atau tertabrak.

Sebanyak 112 orang tewas dan lebih dari 750 orang terluka. Angka kematian itu merupakan jumlah korban jiwa warga sipil terbesar dalam beberapa minggu terakhir. 

Hamas mengatakan, insiden itu dapat membahayakan perundingan di Qatar yang bertujuan mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel yang ditahannya. Petugas medis di Gaza mengatakan mereka tidak mampu mengatasi banyaknya korban luka serius. 

Baca juga : PBB Perkirakan 17.000 Anak Gaza Terpisah dari Orangtua

Israel membantah pernyataan yang diberikan oleh para pejabat di Gaza yang dikuasai Hamas.

Hak veto

Menanggapi pertanyaan tentang kegagalan resolusi Dewan Keamanan baru-baru ini yang mengupayakan gencatan senjata, Guterres mengatakan memburuknya perpecahan geopolitik telah mengubah hak veto menjadi instrumen efektif yang melumpuhkan tindakan Dewan Keamanan PBB.

"Saya sangat yakin bahwa kita memerlukan gencatan senjata kemanusiaan dan kita memerlukan pembebasan sandera tanpa syarat dan segera dan kita harus memiliki Dewan Keamanan yang mampu mencapai tujuan ini," kata Guterres. (Straits Times/Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya