Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PARA warga Rusia yang datang memberikan suara protes di Moskow pada Minggu merasa lega karena tahu mereka tidak sendirian dalam menentang pemerintahan keras Vladimir Putin, meskipun mereka tidak banyak berharap untuk perubahan politik.
Mengabaikan ancaman penangkapan, mereka membentuk antrian yang tidak lazim panjang di luar tempat pemungutan suara pada Minggu, mengikuti seruan dari almarhum pemimpin oposisi Alexei Navalny untuk memberikan suara pada tengah hari.
Kerumunan itu memberikan penghormatan kepada Navalny, kritikus paling menonjol Vladimir Putin, yang meninggal dalam keadaan misterius di penjara Arktik bulan lalu dan meninggalkan oposisi Rusia terpukul.
Baca juga : Alexei Navalny Hantui Vladimir Putin di Pilpres Rusia
"Setiap tahun, kami mencoba mencari cara untuk menyatakan pendapat kami tentang apa yang terjadi di Rusia," kata Olga Mironenko, seorang spesialis TI berusia 33 tahun, di luar tempat pemungutan suara di ibu kota.
Kremlin telah melarang setiap kritik terhadap Putin atau otoritas, suatu keputusan represif yang telah dipercepat sejak Moskow melancarkan serangan terhadap Ukraina pada Februari 2022.
Kampanye keras ini telah mengusir sebagian besar kritikus terkemuka ke pengasingan atau ditangkap dan dipenjara.
Baca juga : Pidato Kemenangan, Vladimir Putin: Rusia Tak Akan Dihentikan
Ini juga memaksa para pembangkang yang tersisa di Rusia untuk menemukan cara alternatif untuk menyatakan ketidaksetujuan mereka.
Protes "Tengah Hari Menentang Putin" pada hari Minggu adalah "sat-sat-satunya cara untuk menyatakan sikap saya dalam keadaan saat ini," kata Denis, seorang manajer periklanan berusia 21 tahun.
Pada malam hari Minggu, Deadline melaporkan bahwa trailer film, yang dirilis awal bulan ini, menjadi trailer film streaming asli dengan penonton terbanyak sepanjang masa dengan 125 juta penonton di seluruh dunia. (AFP/Z-3)
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan tidak berhasil membuat kemajuan dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyampaikan Moskow tidak akan mundur dari tujuannya di Ukraina. Hal itu dikatakan Putin kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam percakapan telepon.
Donald Trump mengakui tak ada kemajuan dalam pembicaraan damai dengan Vladimir Putin terkait perang Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan untuk melanjutkan putaran ketiga pembicaraan damai dengan Ukraina. Kemungkinan pertemuan digelar di Istanbul, Turki.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan Moskow untuk menggelar pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump sekaligus melanjutkan putaran ketiga perundingan damai dengan Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin membuka peluang bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di tengah upaya Moskow melanjutkan proses negosiasi damai dengan Ukraina.
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved