Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PARA warga Rusia yang datang memberikan suara protes di Moskow pada Minggu merasa lega karena tahu mereka tidak sendirian dalam menentang pemerintahan keras Vladimir Putin, meskipun mereka tidak banyak berharap untuk perubahan politik.
Mengabaikan ancaman penangkapan, mereka membentuk antrian yang tidak lazim panjang di luar tempat pemungutan suara pada Minggu, mengikuti seruan dari almarhum pemimpin oposisi Alexei Navalny untuk memberikan suara pada tengah hari.
Kerumunan itu memberikan penghormatan kepada Navalny, kritikus paling menonjol Vladimir Putin, yang meninggal dalam keadaan misterius di penjara Arktik bulan lalu dan meninggalkan oposisi Rusia terpukul.
Baca juga : Alexei Navalny Hantui Vladimir Putin di Pilpres Rusia
"Setiap tahun, kami mencoba mencari cara untuk menyatakan pendapat kami tentang apa yang terjadi di Rusia," kata Olga Mironenko, seorang spesialis TI berusia 33 tahun, di luar tempat pemungutan suara di ibu kota.
Kremlin telah melarang setiap kritik terhadap Putin atau otoritas, suatu keputusan represif yang telah dipercepat sejak Moskow melancarkan serangan terhadap Ukraina pada Februari 2022.
Kampanye keras ini telah mengusir sebagian besar kritikus terkemuka ke pengasingan atau ditangkap dan dipenjara.
Baca juga : Pidato Kemenangan, Vladimir Putin: Rusia Tak Akan Dihentikan
Ini juga memaksa para pembangkang yang tersisa di Rusia untuk menemukan cara alternatif untuk menyatakan ketidaksetujuan mereka.
Protes "Tengah Hari Menentang Putin" pada hari Minggu adalah "sat-sat-satunya cara untuk menyatakan sikap saya dalam keadaan saat ini," kata Denis, seorang manajer periklanan berusia 21 tahun.
Pada malam hari Minggu, Deadline melaporkan bahwa trailer film, yang dirilis awal bulan ini, menjadi trailer film streaming asli dengan penonton terbanyak sepanjang masa dengan 125 juta penonton di seluruh dunia. (AFP/Z-3)
Donald Trump dan Vladimir Putin bertemu untuk membhasa mengakhiri perang di Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan bertemu pada hari ini di Alaska untuk membahas upaya mengakhiri perang tiga tahun antara Moskow dan Ukraina.
Presiden Donald Trump yakin Presiden Rusia Vladimir Putin siap capai kesepakatan terkait perang di Ukraina.
Ketika ditanya apakah konsekuensi tersebut berupa sanksi atau tarif, Trump menolak merinci, hanya mengatakan tidak perlu menjelaskannya.
Presiden Donald Trump menegaskan Rusia akan hadapi konsekuensi sangat berat, jika Presiden Rusia Vladimir Putin tolak gencatan senjata.
Sejumlah pemimpin Eropa optimistis dengan pembahasan gencatan senjata Rusia-Ukraina jelang pertemuan Donald Trump dan Vladimir Putin di Alaska.
Aksi unjuk rasa warga tersebut digelar di kawasan Alun-alun Kota Pati depan pintu masuk Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (13/8).
Keputusan itu diambil meski ada penolakan luas dari publik dan kekhawatiran langkan tersebut akan membahayakan para sandera.
SEKITAR 18.000 orang turun ke jalan di Kuala Lumpur pada Sabtu (26/7).
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved